Kadishub DKI Harap LRT Velodrome-Manggarai Mulai Beroperasi Terbatas September 2024
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA Metro – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo berharap, moda transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai bisa memulai operasional secara terbatas pada September 2024 mendatang.
LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai ini ditargetkan dapat membawa 180.162 penumpang saat mulai beroperasi secara normal, atau minimal 80 ribu-100 ribu penumpang per hari.
"LRT Jakarta-Manggarai tahun ini akan dibangun dan diharapkan Agustus atau paling lambat September 2024 itu akan operasional terbatas," ujar Syafrin kepada wartawan, Kamis, 16 Februari 2023. "Sudah ada yang melayani (penumpang)," ujarnya menambahkan.
Proyek pembangunan Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai akan dilanjutkan PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Ditargetkan, proyek pembangunan LRT tersebut selesai akhir 2024 ini.
VP Corporate Secretary PT Jakpro, Syahrial Syarif mengatakan rute fase 1B ini secara rinci akan mencapai jarak 6,4 kilometer (km) dengan terdapat lima stasiun. Adanya LRT ini ditargetkan dapat membawa 180.162 penumpang, atau minimal 80.000-100.000 penumpang per hari, dengan target konstruksi awal dimulai pada paruh pertama 2023.
Adapun, pengerjaannya ini bakal sejalan dengan proses penyiapan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral yang bakal menjadi pertemuan berbagai moda transportasi publik di Jakarta.
"LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai ini diharapkan dapat memudahkan mobilitas masyarakat dan mendorong integrasi moda angkutan umum di Jakarta seperti KAI Commuter Line dan MRT Jakarta-sejalan dengan proses penyiapan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral yang menjadi pertemuan berbagai moda transportasi publik," kata Syahrial Syarif dalam keterangannya, Jumat, 10 Februari 2023.
Syahrial juga menyebutkan, percepatan proyek ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan dalam mengentaskan kemacetan di ibu kota, yakni dengan menyediakan berbagai fasilitas angkutan umum untuk masyarakat.
Ke depan diharapkan, masyarakat dapat lebih nyaman untuk menggunakan moda transportasi publik. Mengingat, saat ini pengguna transportasi publik di ibu kota kurang lebih hanya 1 juta pengguna per hari.
Pemprov DKI Jakarta pun menargetkan, pada 2030, sebesar 60 persen mobilitas masyarakat Jakarta menggunakan moda transportasi umum.