Ada Temuan Kasus Gangguan Ginjal Akut, Pj Gubernur DKI: Kami Serius Tangani Itu

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA Metro – Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono menelusuri kembali munculnya kasus gangguan ginjal akut di Jakarta setelah sempat mereda pada November 2022.

Masa Tenang Pilkada, Car Free Day di Sudirman-Thamrin Tidak Diberlakukan pada 24 November 2024

“Kami serius menangani itu, tadi pagi saya sudah berbicara dengan Dinas Kesehatan untuk mengatasi dan penyebabnya apa,” kata Heru di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 6 Februari 2023.

Selain itu, ia juga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk penanganan kasus gangguan ginjal akut yang banyak menyerang anak-anak. “Kami berkoordinasi dengan Kemenkes, penyebabnya apa, apakah seperti yang dulu ada beberapa obat,” katanya.

Polisi Tetapkan 4 Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Anak yang Dituduh Curi Uang di Tangerang

Dinas Kesehatan DKI melaporkan ada dua temuan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Jakarta Barat dan Jakarta Timur.

Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono kunjungi Pasar Kramat Jati, Jaktim.

Photo :
  • Viva.co.id/ Riyan Rizki Roshali
Dapat Hibah 5 Juta Blangko dari Kemendagri, Pemprov Jakarta Jamin Cetak KTP Kini Hanya 15 Menit

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Ngabila Salama mengatakan, dari dua temuan itu, satu pasien terkonfirmasi mengalami gangguan ginjal akut yang akhirnya meninggal dunia. Satu pasien lainnya masih suspek dan masih dirawat di salah satu rumah sakit.

Ngabila mengatakan, saat ini kondisi satu pasien yang sedang dirawat itu sudah menunjukkan tanda membaik. "Kondisinya sudah ditangani lebih baik, tentunya ada kemajuan yang lebih baik,” kata Ngabila.

Ia menganjurkan, para orang tua untuk memberikan terapi non-obat apabila anak sedang sakit demam, batuk dan pilek di antaranya dengan makan, minum dan istirahat cukup sebagai salah satu kunci.

Meski begitu, dalam kondisi tertentu dia menganjurkan masyarakat untuk tidak gegabah. Ngabila menyarankan agar masyarakat memantau gejala anak sesudah diberi obat jika kondisi tidak membaik atau bahkan ada keluhan tambahan.

Ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit.

Photo :
  • Pixabay

Keluhan tambahan itu di antaranya produksi kencing berkurang atau tidak kencing sama sekali padahal cukup minum. Apabila ada kondisi tersebut, ia meminta untuk melakukan kontrol kepada tenaga medis atau dokter.

Kementerian Kesehatan mencatat kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia sebelumnya sempat dilaporkan sebanyak 324 kasus dan sudah menurun sejak November 2022.

Dari ratusan kasus itu, paling banyak dilaporkan di DKI Jakarta mencapai 47 orang meninggal dunia dan 32 orang sembuh dengan total kasus di DKI per 15 November 2022 mencapai 83 kasus. (Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya