Pensiunan Polisi AKBP Eko Peragakan Detik-detik Tabrak Mahasiswa UI
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA Metro – Purnawirawan Polri Ajun Komisaris Besar Polisi (purn) Eko Setia Budi Wahono menghadiri rekonstruksi ulang kasus kecelakaan maut yang menewaskan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), M Hasya Attalah Syahputra (18).
Eko tidak bicara apapun. Dirinya menggunakan kaos berkerah berkelir abu-abu juga memakai topi berwarna biru. Nampak Eko memakai name tag bertuliskan 'Pengendara R4'. Hadir tim khusus yang dibentuk oleh Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran seperti Korlantas dan sejumlah pakar. Sedikitnya ada sembilan adegan rekonstruksi yang dilakukan.
Tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Korlantas Polri pun diterjunkan. Sejumlah saksi yang tahu perihal kejadian ini juga dihadirkan guna membantu proses rekonstruksi ulang. Hujan pun turun dalam rekonstruksi ulang ini. Sehingga, rekonstruksi ulang nampak persis suasananya seperti saat kejadian.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya angkat bicara perihal almarhum Muhammad Hasya Atallah, mahasiswa Universitas Indonesia (UI), yang tewas ditabrak purnawirawan Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi (purn) Eko Setia Budi Wahono, malah menjadi tersangka.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi M. Latif Usman mengungkapkan alasan kenapa Hasya yang tersangka dalam kasus ini. Hal itu karena penyebab terjadinya kecelakaan adalah Hasya sendiri. Dia menyebutkan, bukan AKBP (purn) Eko yang menabrak Hasya yang membuat kecelakaan ini terjadi.
"Pelanggarannya, jadi gini penyebab terjadinya kecelakaan ini si korban sendiri. Kenapa dijadikan tersangka ini. Dia kan yang menyebabkan karena kelalaiannya menghilangkan nyawa orang lain dan dirinya sendiri. Karena kelalaiannya jadi dia meninggal dunia. Karena kelalaiannya, korban dalam mengendarai sepeda motor sehingga nyawanya hilang sendiri," ujar nya di Markas Polda Metro Jaya, Jumat, 27 Januari 2023.
Mantan Dirlantas Polda Jawa Timur ini mengatakan, dengan demikian, bukan AKBP (purn) Eko yang lalai hingga nyawa Hasya melayang. Latif mengatakan, dalam kasus ini Hasya yang kurang hati-hati dalam mengendalikan sepeda motornya. Malam saat kejadian, Hasya berjalan kemudian tiba-tiba karena ada orang belok dia tidak bisa mengendalikan laju sepeda motornya.
"Karena dia penyebabnya, kurang kehati-hatian dia dalam mengendarai sepeda motor. Harusnya kita dalam berkendara itu harus bisa mengantisipasi kayak tadi tiba-tiba belok. Dia seharusnya dalam cuaca hujan tadi harus tahu kondisi. Tiba-tiba arah belok ngerem mendadak jatuh, tidak bisa mengendalikan kendaraannya," katanya.