Diklaim Sukses Gelar Formula E, Jakpro Ternyata Belum Bisa Kasih Dividen ke DKI Selama 6 Tahun
VIVA Metro – Wakil Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta, Rasyidi mengungkap PT Jakarta Propertindo (Jakpro) meskipun diklaim sukses menyelenggarakan event Formula E tahun 2022, namun perusahaan pelat merah milik DKI Jakarta itu tidak akan memberikan dividen atau keuntungan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI selama enam tahun.
Rasyidi mengatakan, persoalan tersebut telah berlangsung sejak tahun 2019. Jakpro tidak akan memberikan dividen kepada Pemprov DKI Jakarta sampai tahun 2025.
Rasyidi juga mengatakan, Direktur Utama (Dirut) Iwan Takwin, berjanji kepada Pemprov DKI Jakarta akan memberikan dividen pada tahun 2025 mendatang.
"Kalau jumlahnya saya lupa. Tapi memang kemarin waktu kita rapat kemarin, kita tanya dividen, mereka memang sudah sejak tahun 2019 itu belum bisa memberikan dividen kepada kita, karena belum sehat dan janji Dirut baru kemarin mereka akan mencoba, diharapkan, di tahun 2025 mereka sudah sehat, dua tahun lagi," kata Rasyidi kepada wartawan, Selasa 24 Januari 2023.
Rasyidi menambahkan, Jakpro membeberkan bahwa kondisi finansial korporasi belum sehat meski Pemerintah DKI dan DPRD DKI telah memberikan penyertaan modal daerah (PMD) kepada Jakpro untuk beberapa proyek hingga Rp 1,6 triliun.
Menurut Rasyidi, salah satu alasan pemerintah membentuk badan usaha milik daerah (BUMD) adalah untuk mencari keuntungan, selain memberi pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, PMD yang diberikan bukan sekadar melayani masyarakat, tapi perseroan harus dapat mencari profit dari usahanya.
"Kemarin kami kasih PMD (ke Jakpro) Rp 1,6 triliun. Hasilnya enggak ada, gimana? Kan harus ada timbal balik. Bukan memberikan itu untuk mereka bisnis, tapi kami berharap mereka bisnis, lalu untung sehingga memberikan dividen kepada DKI," katanya.
Ke depan, Rasyidi berharap PT Jakarta Propertindo (Jakpro) harus memperbaiki manajemen terlebih dulu untuk dapat memberikan dividen atau keuntungan kepada daerah.
Selain memperbaiki manajemen, kata Rasyidi, Jakpro baiknya memasang iklan di stasiun atau gerbong LRT. Hal tersebut berguna untuk menambah pundi-pundi pendapatan Jakpro sehingga dapat memberikan dividen kepada daerah.
"Kemudian setelah memperbaiki manajemen, mengusahakan gerbong LRT itu atau tempat-tempat yang jadi aset mereka itu, coba pakai iklan. Itu kan bisa mendapatkan uang, sekarang kan banyak iklan-iklan di LRT itu," ucap Rasyidi.
Lanjut Rasyidi, perbaikan manajemen itu dapat diartikan sebagai menyamakan persepsi antara Direktur Utama (Dirut) dengan jajarannya. Pasalnya, manajemen Jakpro itu baru saja dirombak oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
"Kita minta mereka supaya manajemennya itu menyamakan persepsi, kalau sesuatu harus bagus, dia harus kerja teamwork. Jangan sampai nanti komisaris merasa jadi Dirut, bisa saja kan. Kita harapkan BOD dan BOC itu harus bekerja sama, tidak merasa bahwa oh saya BOC, saya Komisaris, saya bisa seperti dia sebagai Dirutnya. Itu yang merusak," ujar Rasyidi.
Rasyidi menilai bahwa Dirut Jakpro yang baru, yaitu Iwan Takwin memiliki keinginan untuk memberikan yang terbaik kepada Jakpro. Rasyidi berharap agar tahun 2025 Jakpro sudah kembali sehat dapat memberikan keuntungan untuk daerah.
"Tampaknya begitu, dia nampaknya punya keinginan bersama direktur baru untuk memberikan yang terbaik untuk Jakpronya. Tapi dari apa yang dia sampaikan, ada satu keinginan. Jakpro saat ini belum sehat, tapi kami berharap Jakpro 2025 sudah sehat," tutur Rasyidi
Sebagai informasi, Direktur Bisnis PT Jakarta Propertindo (JakPro) Gunung Kartiko membeberkan bahwa keuntungan bersih yang didapatkan pihaknya selaku penyelenggara Formula E Jakarta 2022 mencapai angka Rp6,41 miliar.
“Kalau kita lihat masih ada positif sebesar kurang lebih Rp6 M. Status per 30 September 2022,” kata Gunung dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta, Kamis, 3 November 2022.
Gunung merincikan, pendapatan usaha total yang diperoleh Jakpro dari ajang balap mobil listrik itu sebesar Rp 137,34 miliar. Selain itu, ada beban pokok penjualan total senilai Rp129,58 miliar.
Kemudian, terdapat pula beban administrasi dan umum sebesar Rp1,89 miliar, di samping pendapatan lain-lain senilai Rp2,12 miliar.
Sementara itu, terdapat pula beban pajak final sebesar Rp1,56 miliar. Dengan demikian, angka Rp6,41 miliar menjadi laba bersih yang didapatkan Jakpro dari Formula E 2022.
"Laporan keuangan Formula E ini belum selesai diaudit. Jadi ini laporan per 30 September 2022," ujarnya.