Penduduk Miskin di DKI Jakarta Turun 4,61 Persen, BPS Ungkap Penyebabnya

Ilustrasi warga miskin tinggal di kawasan kumuh di perkotaan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA Metro – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat jumlah penduduk miskin di Ibu Kota turun dari 502 ribu pada Maret 2022 menjadi 494 ribu pada September 2022 (turun 4,61 persen).

Cak Imin: Bansos Tetap Diberikan untuk Penyandang Tiga Kriteria Utama

Statistik Ahli Madya BPS DKI Jakarta, Dwi Paramita menjelaskan berkurangnya jumlah penduduk miskin tersebut dipengaruhi meningkatnya pertumbuhan ekonomi serta turunnya angka pengangguran.

Kawasan Kumuh ini Akan Ditata Pemerintah

Photo :
  • ANTARA FOTO/Rina Astaria Mendrova
Rapimnas Kadin Bakal Tindaklanjuti Hasil Kunjungan Luar Negeri Prabowo hingga Bahas Upaya Dongkrak Ekonomi RI Tumbuh 8 %

Dwi menyebut pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mencapai 5,94 persen pada triwulan tiga 2022 atau naik dibandingkan periode triwulan kedua 2022 mencapai 5,62 persen.

Kemudian, lanjut dia, angka pengangguran di DKI Jakarta juga berkurang sebanyak 63 ribu dengan peningkatan tenaga kerja sebanyak 138 ribu.

Teguh Setyabudi Rotasi Pejabat DKI, Kasatpol PP Jadi Wali Kota Jakpus

BPS mengabarkan dari 4,88 juta tenaga kerja di Jakarta pada periode Agustus 2022, sebanyak 3,08 juta bekerja pada sektor formal, sedangkan 1,80 juta sisanya bekerja di sektor informal.

Selain mencatat menurunnya angka penduduk miskin, BPS juga mencatat angka ketimpangan di DKI Jakarta menurun. Artinya, jarak antara pendapatan penduduk kelas bawah dan kelas atas semakin mengecil.

Angka ketimpangan (rasio gini) pada September 2022 mencapai 0,412 turun 0,011 poin dibandingkan dengan Maret 2022.

Rasio gini berkisar 0 hingga 1 sehingga jika rasionya semakin mendekati nol maka ketimpangan semakin mengecil. Sebaliknya, jika semakin mendekati angka satu, maka ketimpangan tinggi. (Antara)

Pemukiman Kumuh Warga Jakarta

Photo :
  • VIVAnews/Fernando Randy
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya