Cerita Rusdi, 3 Kali Gali Lebarkan Kuburan Tapi Jenazahnya Enggak Muat Sampai Ditekuk

Penggali makam di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa
Sumber :
  • VIVA/ Foe Peace

VIVA Metro – Bicara Tempat Pemakaman Umum (TPU), tidak lepas dengan penggali makam. Jika tak ada mereka, tentu yang telah meninggal dunia tak bisa diantar sampai ke tempat peristirahatan terakhirnya.

BNPB Sebut Ada 1 Korban Tewas Imbas Letusan Gunung Lewotobi Belum Dievakuasi, Ini Sebabnya

Mereka yang bekerja sebagai penggali kuburan tentu ada suka dukanya. Pun, penggali kubur ternyata juga mengalami kejadian mistis atau diluar akal sehat. Misalnya saja seperti yang dialami Rusdi (38 tahun) penggali kubur di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Selama 10 tahun mencari nafkah sebagai penggali makam, Rusdi mengaku pernah mengalami kejadian aneh saat menggali liang lahat.

Lahan permakaman (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/Zahrul Darmawan
Banting Harga! Inilah Hunian Berhantu di Jakarta yang Tak Laku Meski Dijual Murah

Kejadian itu tepatnya terjadi tahun 2015 lalu. Ceritanya begini, suatu hari di tahun itu, dia dan beberapa penggali kubur lain diminta menyiapkan liang lahat. Seperti biasa, lubang sepanjang 180 sentimeter disiapkan. Namun, ternyata jasad yang hendak dikuburkan berpostur besar sehingga lubang harus diperlebar.

"Kitakan waktu kita gali itu ukurannya sudah 180 sentimeter. Waktu pas mau turun, mayat tidak cukup, sempit. Tidak lama, kita angkat lagi, kita naikin mayatnya ke atas terus digali lagi sama kita," ucap dia kepada VIVA, Sabtu 14 Januari 2023.

Korban Tewas Akibat Letusan Gunung Lewotobi Jadi 10 Orang

Setelahnya, Rusdi dan rekan-rekannya pun menurunkan lagi jasad ke dalam lubang. Anehnya, lubang tetap tidak muat untuk jasad itu. Padahal, ia dan teman-temannya sudah yakin memperlebar dengan ukuran yang tepat. Singkat cerita, Rusdi mengatakan mereka sampai tiga kali melebarkan lubang.

Ilustrasi makam.

Photo :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

"Kita lebarin dari kepala sampai kaki. Nah, pas (dilebarkan dari) kepala-kaki, tidak muat lagi. Sampai tiga kali (dilebarkan)," ujarnya.

Entah kebetulan atau tidak, Rusdi mengatakan hujan pun kemudian turun saat itu. Mereka pun kebingungan harus bagaimana karena jasad belum juga muat sementara hujan mengguyur makin deras. Saat itu, ayah dua anak ini mengatakan petir pun sesekali menyambar. Hal ini membuat dia dan teman-temannya panik karena jasad belum juga bisa pas masuk lubang.

ilustrasi kuburan

Photo :
  • U-Report

Disatu sisi, pihak keluarga terus minta tolong pada dia dan rekan-rekannya. Mereka pun tidak tega untuk menolak. Alhasil, disepakati agar kaki jasad itu ditekuk agar muat. Barulah setelah itu, jasad bisa dikuburkan

"Jadi, bukan saya mengada-ada ya. Saya pribadi menggali, itu yang saya alami," kata Rusdi menyudahi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya