Hasil Visum Malika: Ada Luka Memar Bekas Tendangan dan Sentilan
- Istimewa/VIVA.co.id/ Andrew Tito
VIVA Metro – Bocah berusia enam tahun berinisial M alias Malika yang diculik menjalani visum et repertum (ver) di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Hasil visum menyebut ada sejumlah luka memar pada tubuh korban.
"Di pinggang ada kekerasan, ada memar itu diperkirakan akibat tendangan. Kemudian di bibir juga ada terjadi memar akibat sentilan dengan menggunakan jari oleh pelaku," ucap Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan kepada wartawan, Selasa 3 Januari 2023.
Pelaku bernama Iwan Sumarno (42) alias Jacky alias Yudi alias Herman mengeksploitasi korban (M) secara ekonomi. Apabila menolak, maka pelaku akan menendang atau menyentil korban. Meski begitu, polisi memastikan M tak mengalami kekerasan seksual. Hal itu juga dibuktikan hasil ver.
"Jadi, kekerasan itu dilakukan karena untuk menggunakan Malika ini dalam rangka untuk kegiatan mencari ekonomi dengan memulung agar mau dia disentil dan ditendang. Apabila tidak memenuhi perintah dari pelaku maka kekerasan itu dialami. Ini hasil visum ini hasil ilmiah yang kita dapatkan dan jadi alat bukti nanti dalam penyidikan dan alat bukti dalam persidangan," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, pria yang dicurigai sebagai penculik bocah berusia enam tahun, berinisial M, di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat menjual gerobaknya yang biasa dipakai memulung sebelum menculik korban (M). Hal ini diketahui karena polisi telah menemukan pembeli gerobaknya.
"Jadi, keterangan dari pembeli gerobak, dia membeli dari seorang bernama Herman. Sementara orang tua korban mengenal yang bersangkutan itu mengatasnamakan Yadi. Ini masih kami cocokkan dulu apakah Yadi yang dimaksud orang tua ini adalah Herman tersebut, atau ternyata lain lagi," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Komarudin kepada wartawan, Rabu 28 Desember 2022.
Polisi menyelidiki pelaku melalui pemeriksaan rekaman kamera CCTV dan menanyai sejumlah warga setempat.
"Orang tua korban pun itu hanya tahunya, atau kenal, karena sering datang ngopi di kedainya. Ini yang terus kami lakukan, kami masih cari pembanding termasuk CCTV lain yang mungkin menangkap wajah dari terduga pelaku," ujar Kepala Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Komarudin kepada wartawan, Senin, 26 Desember 2022.
Penyidik menemui beberapa warga yang pernah melihat terduga pelaku penculikan. Didapati fakta warga kenal terduga pelaku dengan nama yang berbeda-beda. Sebagian warga mengenal namanya berinisial Y, sementara warga lain mengetahui H.
Sebuah video viral di media sosial Instagram @infokomando.official yang memperlihatkan aksi penculikan menggunakan kendaraan bajaj. Korban penculikan diketahui seorang anak berusia enam tahun yang terjadi di Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Mulanya video viral itu memperlihatkan korban yang berjalan di sekitar lokasi. Kemudian terlihat seorang pria yang memakai pakaian serba hitam dan topi muncul dan mendekati korban. Pria tersebut diduga merupakan pelaku penculikan kepada korban.
Pelaku lalu mendekati korban dan memegang tangan korban kemudian mereka naik ke sebuah bajaj dan meninggalkan lokasi.
Kepala Polsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona mengatakan peristiwa penculikan itu terjadi pada Rabu, 7 Desember. Keluarga korban pun sudah membuat laporan ke polisi dua hari kemudian.
Polisi telah melakukan penyelidikan untuk melacak keberadaan pelaku dan korban. Sejumlah saksi di lokasi telah dimintai keterangan.