Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD DKI Akan Terapkan 2 Pola Modifikasi Cuaca
- ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
VIVA Metro – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terus melakukan upaya untuk mengantisipasi adanya potensi cuaca ekstrem yang terjadi hingga awal tahun 2023.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyebutkan, pihaknya telah bersinergi dan membahas rencana penerapan teknik modifikasi cuaca (TMC) bersama Wings Udara 1 Skuadron 2 TNI AU, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Isnawa menjelaskan, usai melakukan koordinasi dengan pihak terkait, terdapat dua pola yang akan dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, yang pertama metode ‘Jumping Process’.
“Atau memprematurkan awan hujan untuk dicegat masuk ke wilayah Jakarta, sehingga menjadi lurug dan hujan yang terjadi hanya sekadar gerimis,” kata Isnawa kepada wartawan Rabu, 28 Desember 2022.
Isnawa menjelaskan, untuk pola berikutnya yang dilakukan yakni pola kompetisi yakni membakar bahan semaian garam. “Dengan mengganggu pertumbuhan awan dengan cara menambah inti kondensasi,” ujarnya.
Selain itu, Isnawa mengatakan TMC hanya akan efektif dilakukan mulai pagi hari hingga pukul 17.00 WIB, dengan hasil efektif akan terjadi dalam 4-15 jam.
“TMC dapat disiapkan untuk dilaksanakan di Jakarta, apabila sudah ada penetapan status siaga darurat oleh kepala daerah. Terhadap hal ini, BNPB menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan TMC yang dibantu oleh TNI AU, BRIN dan BMKG,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap dan siaga menghadapi ancaman potensi bencana hidrometeorologi jelang pergantian tahun.