KAI Daop I Catat 338 Ribu Tiket Kereta Api Keluar Jakarta Ludes Terjual Selama Nataru
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA Metro – PT KAI Daop I Jakarta mencatat sampai dengan hari Senin, 26 Desember 2022, untuk jadwal keberangkatan 22 Desember 2022 sampai 8 Januari 2023 terdapat sekitar 338 ribu tiket kereta api (KA) yang sudah terjual. Tiket tersebut untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen. Hal itu dikemukakan Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa.
Tingginya volume pada masa angkutan natal dan tahun baru (nataru) ini juga berdampak pada meningkatnya jumlah data barang tertinggal yang telah diamankan oleh petugas. Sebagai bentuk pelayanan, lanjut Eva, pihaknya mengoptimalkan fungsi layanan lost and found guna mengelola barang penumpang tertinggal yang berhasil diamankan petugas.
"Selama periode nataru yang telah berjalan selama lima hari sejak 22 sampai 26 Desember 2022 tercatat sebanyak 11 barang tertinggal yang berhasil diamankan petugas dan telah di masukan pada database sistem lost and found," ujar Eva kepada wartawan, Selasa, 27 Desember 2022.
Eva mengatakan, dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya sudah kembali ke pemilik. Barang tertinggal yang ditemukan tak jarang merupakan jenis barang berharga seperti laptop, telepon seluler, tas, dompet hingga paspor Warga Negara Asing (WNA).
Menurut dia, bagi para pelanggan yang merasa kehilangan atau tertinggal barang di dalam KA atau di lingkungan stasiun, dapat melaporkan kepada petugas antara lain kondektur yang sedang berdinas di atas KA, atau pun petugas pengamanan yang ada di stasiun atau dapat melalui Contact Center KAI 121.
Eva menyebut, apabila ada laporan dari pelanggan mengenai barang bawaan tertinggal, petugas KAI akan melakukan koordinasi dan pencarian. Jika dapat ditemukan saat itu juga maka langsung diserahkan kembali kepada pelapor. Apabila barang belum bisa ditemukan, akan dilakukan konfirmasi melalui telepon kepada pelapor terkait perkembangan penanganan barang tertinggal yang dilaporkan.
Bila ditemukan, lanjut dia, untuk proses penyerahan pelanggan wajib menunjukkan kartu identitas untuk verifikasi kepemilikan barang.
"Dalam hal penemuan barang di dalam KA ataupun di lingkungan stasiun, KAI akan langsung memberikan pengumuman atas penemuan barang tersebut melalui pengeras suara. Jika tidak ada pihak yang mengambil maka barang akan disimpan di pos pengamanan stasiun dan akan dimasukkan pada pendataan sistem lost and found yang dimiliki oleh KAI," kata Eva.
Menurut Eva, hal tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam melacak barang hilang sesuai dengan ciri maupun spesifikasi barang yang telah dilaporkan oleh pelanggan maupun calon pelanggan KA. Data pada sistem tersebut dapat diakses oleh seluruh wilayah kerja KAI sehingga pelapor yang merasa kehilangan barang dapat melaporkan barang tersebut di seluruh stasiun," katanya.