6 Hari Aksi Mogok Makan, Lima Pendemo Kritis Dilarikan ke Rumah Sakit

Pendemo yang gelar aksi mogok makan di Komnasham yang dilarikan ke rumah sakit.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

VIVA Metro - Sejumlah pendemo dari Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (Amanat) melakukan aksi mogok makan di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, (Komnas HAM). Mereka beraksi dengan cara bertahan 6 hari tanpa makan. 

Terdakwa Korupsi Tambang Ryan Susanto Divonis Bebas, Bagaimana Kasus Tata Niaga Timah Rp 271 Triliun?

Namun, sebagian dari pendemo terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran kondisi lemas dan tak memungkinkan untuk meneruskan aksi.

Ketua Amanat, Erry Satriyawan mengatakan pihaknya melakukan aksi di kantor Komnas HAM sejak Selasa, 13 Desember 2022. Saat ini, tersisa 11 orang yang melanjutkan aksinya dengan menginap hingga membangun tenda.

Mendes Yandri Bakal Sulap Eks Lahan Tambang di Kaltim Jadi Pusat Protein Desa

Pendemo di Komnasham.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Dalam aksinya, pendemo menuntut keadilan dengan membawa nama-nama korban kecelakaan kerja di perusahaan tambang Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di halaman kantor Komnas HAM.

Diduga Langgar HAM, Haris Azhar Minta Usaha Tambang di Musi Banyuasin Dihentikan

"Sudah enam hari tidak makan. Ada lima anggota kami, satu perempuan dan empat pria yang terpaksa dilarikan ke rumah sakit," kata Erry ditemui di Komnas HAM, Minggu 18 Desember 2022.

Erry mengatakan dalam aksi mogok makan menuntut keadilan dari Komnas HAM ini ada 16 orang yang menginap dan mendirikan tenda. Namun, enam hari berjalan, lima orang demonstran jatuh sakit dan 11 orang lainnya terus melanjutkan aksi.

“Yang sebelas orang juga kondisinya sudah mulai menurun dan terlihat lemas. Namun, masih bisa bertahan lanjutkan aksi,” ujarnya.

Dia bilang, massa akan tetap melanjutkan aksi mogok makan hingga mendapatkan perhatian. Kemudian, tindakan dari Komnas HAM atas tuntutan massa. “Aksi tetap berjalan rencana sampai kita mendapatkan respon yang baik dari pihak Komnas HAM,” tutur Erry.

Sementara, Direktur Rumah Sakit Pena 98 Bogor, Dokter Rudofl Usmani, sempat datang untuk melakukan pengecekan peserta aksi demo. Dia bilang, kondisi kesehatan para  peserta aksi yang tumbang akibat 6 hari tak makan tersebut dibawa ke RS Pena 98 untuk penanganan medis.

“Lima orang teman teman kita yang melakukan aksi ini dibawa ke RS Pena 98 untuk penanganan lebih lanjut” ujarnya.

Rudofl mengatakan lima orang anggota massa aksi demo yang tumbang tersebut mengalami dehidrasi berat selama menjalankan aksi mogok makan.

“Ini kondisi yang potensial ancaman jiwa. Lima orang yang kita bawa ke rumah sakit ini sangat kurang tenaga akibat dehidrasi berat,” tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya