Keluarga Korban Pemukulan di PTIK Belum Terima Hasil Visum

Ilustrasi penganiayaan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/bykst

VIVA Metro – Keluarga korban pemukulan RC, di PTIK, Jakarta Selatan, hingga kini mengaku belum menerima hasil visum dari kepolisian. RC mengaku dia anak polisi berpangkat Kombes

Kasus Penganiayaan Terhadap Murid, Guru Honorer Supriyani Divonis Bebas

Ibu korban FB, Yusna menyebut anaknya sudah menjalani visum pada saat melapor pada minggu lalu, Sabtu, 12 November 2022. Namun, hingga kini hasilnya masih belum keluar.

"Hasil visum itu sudah seminggu yang lalu, dimulai dari hari Sabtu kejadian sampai hari ini belum ada hasil," kata Yusna kepada wartawan, Sabtu, 19 November 2022.

Pria di Pulogadung Sadar dan Tanpa Pengaruh Alkohol Aniaya Pengendara Mobil hingga Tewas

Yusna menerangkan dirinya sudah berupaya untuk meminta hasil visum anaknya usai diduga dianiaya oleh RC. Namun hingga kini masih nihil.

Dikatakan Yusna, bahwa pihak kepolisian berdalih belum adanya hasil visum itu. Karena memang belum dikeluarkan oleh pihak rumah sakit.

Kecelakaan Lalu Lintas Berujung Pembunuhan di Pulogadung: Pengemudi Tewas Dianiaya Setelah Tabrakan Mobil

"Katanya belum ada dari rumah sakit ngeluarin," ucapnya.

Sebelumnya, ibu korban bernama Yusna mengaku sudah melaporkan insiden pemukulan yang diterima anaknya ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/3596/XI/2022/RJS pada Sabtu, 12 November 2022.

Yusna menceritakan insiden yang terjadi saat anaknya tengah melakukan bimbingan belajar (bimbel) jasmani di kawasan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Sabtu lalu.

Yusna menyebut anaknya dipukuli oleh anak petinggi di Korps Bhayangkara, karena dituding menyembunyikan topi.

"Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah terus dia lapor kalau dia dipukul sama salah satu anak petinggi polisi. Tempat kejadiannya itu di PTIK," ujar Yusna di Polda Metro Jaya, Selasa, 15 November 2022.

Yusna menyebut anaknya dan pelaku memang tengah mengikuti bimbel untuk calon pendaftar taruna di Akademi Kepolisian (Akpol).

Saat itu, Yusna menyebut anaknya dipukuli di lapangan dan parkiran PTIK. Aksi tersebut juga diklaim Yusna dilakukan oleh pelaku di depan pelatih.

"Yang paling bikin saya miris itu pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan dia lihat sendiri kalau anak saya sudah dipukul sama anak itu," ujarnya.

Yusna mengungkapkan akibat pemukulan itu anaknya mengalami sejumlah luka memar di beberapa bagian tubuhnya, bahkan sampai mengalami trauma.

Menurut pengakuan anaknya, pelaku merupakan seorang anak anggota Polri berpangkat Komisaris Besar (Kombes) yang menjabat sebagai Irwasda Polda Kalimantan Utara (Kaltara).

Terduga pelaku, lanjut Yusna, juga kerap mencatut nama orang tuanya saat terlibat masalah.

"Dia (anak saya) bilang, dia (RC) anak Kombes bu, pelatih aja takut sama dia. Karena di mana-mana dia bikin masalah selalu bawa bawa nama anak Kombes," ucap Yusna. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya