Tukang Sampah Soal Keluarga yang Tewas di Kalideres: 6 Bulan Tak Bayar
- VIVA/ Andrew Tito.
VIVA Metro - Hasil olah TKP terakhir yang dilakukan petugas Polda Metro Jaya di rumah satu keluarga tewas mengering di Kalideres, polisi temukan tumpukan sampah di dalam rumah. Atas dengan temuan itu, petugas sampah sekitar lokasi, Warhidin, (63), pun memberikan kesaksian.
6 Bulan Tidak Bayar
"Sudah enam bulan enggak bayar dia," kata Wahridin saat ditemui awak media di Perumahan Citra Garden I, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis, 17 November 2022.
Pernah Lihat Korban
Wahridin sudah lebih dari 30 tahun menjadi tukang sampah yang melayani warga di sekitar kawasan Komplek Citra Garden tersebut. Ia juga mengaku jarang berinteraksi dengan keluarga tersebut dan hanya mengenal wajah mereka.
"Masih hidup mah pernah (lihat), cuman ketemu aja, nggak ngobrol," ujarnya.
Interaksi Sebatas Ketika Bayar Iuran
Warhidin mengatakan interaksi antara dirinya dan keluarga korban hanya sebatas ketika membayar iuran sampah.
"Waktu itu, lagi masih idup nih ya nyangkut di situ aja tuh (depan pagar rumah), di besi disangkut," katanya.
Wahridin mengatakan Rudyanto Gunawan (71), salah satu korban yang juga tewas, yang biasa membayarkan iuran bulanan sampah.
"Bapaknya, langsung panggil waktu hidupnya. 'Nih, Pak' udah gitu, langsung ngasih Rp30 ribu, langsung masuk," ujarnya.
Mengira Sudah Pindah
Wahridin sempat mengira satu keluarga yang tewas itu sudah pindah lantaran tidak pernah lagi melihat aktivitas dari rumah tersebut.
"Waktu kita bersihin belakang ya kan tiga bulan sekali, pertama dipanggil-panggil nggak nyahut. Saya juga bingung, apa pindah apa kagak," ujarnya.
Sebelumnya, Direskrimum Polda Metro Jaya Kombespol Hengki Haryadi mengatakan olah TKP yang terbaru dari rumah satu keluarga tewas mengering tersebut, polisi menemukan adanya gundukan sampah. Atas temuan tersebut, polisi juga akan menelusuri aktivitas sosial para korban terhadap tetangganya.
"Dalam TKP, sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam jadi bisa kita asumsikan sementara, nanti kita ahli yang akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak keluar," ujar Hengki.
Hengki mengatakan pihaknya masih akan menelusuri temuan ini. Termasuk bentuk interaksi para korban selama ini dengan para tetangga.
"Artinya ini menunjukkan yang bersangkutan dengan tetangga dan lain sebagainya apakah sifatnya ini mengurung diri dan lain sebagainya," ujarnya.