Temuan Rel Trem Zaman Belanda di Proyek MRT Jakarta, Arkeolog: Sudah Ada Sejak 1869
- VIVA: Surya Aditiya
VIVA Metro – Rel trem bekas peninggalan kolonial Belanda kembali ditemukan di tengah proyek pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta fase 2 CP-202 kawasan Harmoni, Jakarta Pusat.
Arkeolog, Charunia Arni Listya mengatakan bahwa penemuan rel trem di proyek MRT Jakarta fase 2 CP 202 berjarak kurang lebih 1 kilometer.
“Rel trem yang ditemukan ini di 202 (berjarak) sekitar 1 kilometer,” ujar wanita yang akrab disapa Lisa itu di lokasi penemuan rel trem di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, Rabu 16 November 2022.
Menurutnya, rel trem yang sudah digunakan sejak zaman Belanda itu pertama kali beroperasi tahun 1869 dengan rute, Kota Tua sampai Harmoni, atau dahulu dikenal dengan nama Weltevreden.
“Ide pembangunan rel trem tercetus tahun 1860, kemudian ijin pembangunan keluar tahun 1866 dan tiga tahun berselang tepatnya tahun 1869, rel trem mulai beroperasi di Batavia,” tambahnya.
Pemindahan rel trem
Lisa menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan sesuai ilmu arkeolog. Jika sudah, kata dia, komponen rel trem bakal dilepas dan diangkat ke Pool Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), Jelambar, Jakarta Barat.
“Berhubung ini adalah asetnya PPD, jadi ini akan disimpan di Pool PPD di daerah Jelambar. Proses eksposing ini sudah berjalan kurang lebih 3 minggu, dan untuk tahap penyelesaiannya masih belum bisa diprediksi karena memerlukan kehati-hatian,” ungkapnya
Sejauh ini, papar Lisa, komponen rel trem yang ditemukan di sepanjang jalur calon Stasiun MRT Harmoni sampai calon Stasiun MRT Sawah Besar masih didominasi oleh bantalan kayu jati.
“Terdapat juga bantalan yang menggunakan baja, salah satunya ada di calon Stasiun MRT Mangga Besar,” terangnya
Komponen rel trem yang ditemukan di Kawasan Harmoni tersebut terdiri dari batang rel, bantalan rel kayu jati, batu kerikil, baut dan batang besi arde. Selain itu, pihak MRT Jakarta juga menemukan wesel rel, atau rel pemindahan jalur yang bercabang.