Cerita RD, Dibawa ke Hotel dan Diperkosa Eks Kapolsek Pinang
- pixabay
VIVA Metro – Nasib nahas harus dialami oleh seorang wanita berinisial RD (31), ia diduga telah menjadi korban kekerasan seksual oleh mantan Kapolsek Pinang Polres Metro Tangerang Kota Iptu MT.
RD menjelaskan peristiwa yang menimpa dirinya itu berawal saat dirinya hendak melaporkan sebuah kasus penganiayaan.
Ia mengaku saat itu mau melaporkan lantaran dirinya telah dianiaya oleh seorang teman laki-lakinya. RD melaporkan hal tersebut ke Polsek Pinang, Tangerang Kota pada Senin 11 Juli 2022.
Tak lama kemudian, MT langsung menghampiri RD yang tengah menunggu di ruang tunggu Polsek.
"Terus diajak ke ruangannya dia dan dia bicara sudah nggak sopan," ujar RD kepada wartawan, Rabu 16 November 2022.
Kemudian RD menjelaskan saat itu Iptu MT bertanya-tanya soal perkara yang hendak dilaporkan.
Walhasil, dijelaskanlah oleh RD yang diancam oleh teman lelaki bakal menyebarkan foto dan video tak senonoh. Iptu MT kemudian penasaran dengan foto dan video.
"Coba lihat sini foto dan videonya, terus saya bilang saya tidak punya saya aja tidak tahu kapan diambil," kata RD.
Kemudian, Iptu MT pun mulai menggali latar belakang dari RD. Namun, ada kata-kata yang dinilai kurang pantas diucapkan oleh seorang anggota Polri. Apalagi, menurut dia kata-kata telah mengarah ke pelecehan secara verbal.
"Dia tanya usia kamu berapa, lalu saya jawab 31 tahun. Dijawab oh lagi lucu-lucunya ya. Terus ditanya kamu nyusuin anak kamu gak? Kenapa bapak tanya gitu? Ya gpp. Terus kamu bisa dibawa keluar gak? Oh maaf saya bukan perempuan seperti itu," ucap RD.
RD menerangkan, pertemuan selanjutnya terjadi pada 17 Juli 2022. Ketika itu, Iptu MT meminta RD menyimpan nomor teleponnya. Tapi, RD mengaku tak menggubrisnya.
"Sehingga, nomor aku dia minta," ujar dia.
Kemudian, lanjut RD, Iptu MT sering memberikan komentar pada saat sedang membuat status di WhatsApp. Singkat cerita, Iptu MT mengajaknya makan malam pada Sabtu, 18 Juli 2022.
Diperkosa
Setelah itu, RD menyambut ajakan makan malam. Sebab, pikirnya Iptu MT akan membahas pelaporan yang dilayangkan ke Polsek Pinang.
"Dia jemput tidak tahunya dia langsung belok ke hotel. Aku udah berontak. Dibilang udah kamu aman sama siapa kamu tahu kan saya siapa," ujar RD.
Namun demikian, Iptu MT rupanya membawanya ke sebuah tempat penginapan. RD mengatakan, ia terpaksa menuruti kemauan RD karena berada di bawah tekanan.
"Katanya udah naik aja, aku naik ke atas aku tidak mau langsung masuk ke kamar, cuma dia ngedorong udah masuk aja nanti diliatin resepsionis jadi malu semua kita berdua," ujar dia.
RD mengatakan, Iptu MT memaksa masuk ke dalam kamar. Di situ, RD menggoda dengan kalimat-kalimat yang membuat merasa jijik. Terjadilah pelecehan seksual di dalam penginapan.
"Iya dia menyetubuhi aku," ujar RD.
RD mengatakan, dulunya mengantongi sejumlah bukti-bukti berupa percakapan yang dilakukan oleh Iptu MT. Namun, sekarang sudah lenyap.
"Tapi kan ada saksi yang udah melihat langsung (percakapan)," ujar dia.
RD mengatakan, ada pihak-pihak yang pernah menawarkan untuk menyelesaikan secara kekeluargaan termasuk Iptu MT. RD mengatakan, Iptu MT sempat memperingatkan untuk tidak memperbesar-besarkan persoalan ini.
"Dia bilang jangan gara-gara kamu karir aku jadi kacau, aku bayar mahal-mahal masuk polisi jadi hancur karena kamu," ujar dia.
RD berharap kepolisian segera memuntaskan perkara ini. Pelaku pun diberi sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Harapanya pelaku dipecat dong," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, Wanita yang diduga jadi korban pelecehan seksual mantan Kapolsek Pinang Tangerang, Iptu M Tapril, akan ke Markas Polda Metro Jaya. Wanita berinisial RD itu mau menyerahkan bukti pelecehan seksual yang diduga dilakukan Iptu Tapril. Dirinya mengungkap kalau dia bawa bukti riwayat chat dan video. Pun bukti dirinya sempat dipaksa melakukan tanda tangan palsu bakal diserahkan hari ini ke penyidik.
"Banyak sih dari kemarin di Mabes sudah dikasih. Sama dia suruh tanda tangani palsu atas intelnya yang narkoba. Yang aku laporin kan intel narkoba sama dia. Ada tanda tangan palsu saya serahin," ucap RD kepada wartawan, Selasa 15 November 2022.