Satu Keluarga Tewas Mengering di Kalideres Pakai Alas Kaki Dibungkus Plastik
- VIVA / Andrew Tito (Jakarta)
VIVA Metro - Fakta baru diketahui dalam kasus kematian satu keluarga yang mengering di Kalideres, Jakarta Barat. Anggota keluarga ini disebut sering memakai alas kaki tapi dibungkus dengan plastik.
"Beberapa saksi pernah melihat beberapa memakai alas kaki plastik," kata Ketua harian Komisi Kepolisian Nasional, Inspektur Jenderal Polisi (Purn) Benny Mamoto, kepada wartawan, Selasa, 15 November 2022.
Menurut Benny, soal temuan dugaan kelakuan tak lazim ini diperkuat keterangan saksi di lokasi. Dia menekankan, penyidik harus mendalami soal temuan tersebut. Belum lagi ada temuan buku dari sejumlah ajaran agama.
"Melihat adanya hal-hal yang tidak biasa, seperti korban menutup diri dari keluarga, menggunakan alas kaki ditutup plastik, tidak mau ada listrik dan tidak ada makanan di TKP (Tempat Kejadian Perkara)," katanya.
Sebelumnya, polisi sudah menyita sejumlah buku dari kediaman satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Buku-buku yang disita itu merupakan buku dari berbagai ajaran agama.
"Betul sekali, berdasarkan informasi yang kami terima, bahwa di TKP (Tempat Kejadian Perkara) ditemukan beberapa buku yang berisi ajaran dari beberapa agama," kata Benny Mamoto kepada wartawan, Selasa 15 November 2022.
Meski demikian, Kanit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy menyebut buku yang disita tidak berkaitan dengan ajaran kepercayaan sekte tertentu.Â
"Buku-buku ada (diamankan), tapi tidak ada sekte-sekte. Bukan sekte, hanya buku biasa, kami masih pelajari," kata Avrilendy, Senin, 14 November 2022.
Paham Apokaliptik
Pandangan Kriminolog dari Universitas Indonesia, Adrianus Eliasta Meliala, menganalisa satu keluarga ini diduga menganut paham apokaliptik.
Adrianus menjelaskan kejadian ini hampir sama dengan kematian massal pengikut sekte Peoples Temple pimpinan Jim Jones di Guyana, Amerika Selatan, pada 1978.
"Jadi, mungkin mirip dengan kelompok yang mati massal di Guyana. Atau yang melakukan sesajian massal di pinggir laut dan malah disapu ombak semua. Karena kematian adalah tujuan akhir, maka mereka tidak takut," kata Adrianus.
Adapun penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah, gegerkan warga Kalideres Jakarta Barat pada Kamis, 10 November 2022. Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58).
Kemudian, anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan, yakni ipar dari Rudyanto.
Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun, berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada 4 orang itu.
Hasil autopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu. Dalam proses autopsi juga diketahui tak ada zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban tewas tersebut.