Dua Metode yang Digunakan Polisi Usut Kematian 1 Keluarga di Kalideres
- VIVA/Zendy Pradana
VIVA Metro – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya turut mengerahkan tim untuk menyelidiki kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium forensik (labfor) untuk menentukan penyebab tewasnya satu keluarga itu.
"Secara scientific crime investigation, tim Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Barat masih terus mendalami dan menanti hasilnya, baik dari kedokteran forensik maupun laboratorium forensik," ujar Hengki dalam keterangannya, Sabtu, 12 November 2022.
Menurutnya, dugaan kelaparan sebagai penyebab kematian belum bisa dipertanggungjawabkan. "Artinya, diksi kematian disebabkan karena kelaparan itu belum bisa dipertanggung jawabkan," sambungnya.
Hengki membeberkan, ada dua metode yang digunakan dalam menyelidiki kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres ini.
Metode pertama yakni penyelidikan secara induktif dengan cara olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menunggu hasil dari kedokteran forensik hingga laboratorium forensik (bagian toksikologi dan histopatologi).
"Termasuk laboratorium cyber terkait alat bukti elektronik yang didapatkan," ungkapnya.
Kemudian, metode kedua, yaitu penyelidikan secara deduktif dengan memeriksa dan meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait. Seperti keluarga hingga tetangga korban. "Kita juga dalami informasi dari tetangga dan lain sebagainya. Intinya kami masih mendalami segala macam kemungkinan sebab dan motif dari kejadian ini," ujar Hengki.
Untuk diketahui, penemuan empat jasad yang merupakan satu keluarga di dalam sebuah rumah gegerkan warga Kalideres Jakarta Barat pada Kamis, 10 November 2022.
Keempat orang yang ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu yakni Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58), kemudian anak dari keduanya bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni Budyanto Gunawan yakni ipar dari Rudyanto.
Dalam kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya keempat orang itu. Namun berdasarkan dari hasil autopsi, tidak ada tanda kekerasan pada empat orang itu. Hasil autopsi juga menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu.
Sementara itu, diduga keempat anggota keluarga tersebut tidak makan dalam waktu yang lama. Dugaan tidak makan itu, setelah tidak ditemukan sisa makanan pada lambung korban.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce, mengatakan diduga keempat korban tidak makan selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal dunia.
"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," ujar Pasma ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Jumat 11 November 2022.
Pihak dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polri, hingga kini masih memeriksa organ lainnya. Untuk menemukan apakah ada indikasi lainnya yang mengakibatkan korban tewas.
"Dari dokter RS Bhayangkara Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," ujarnya.