Mobil Keluarga Tewas Mengering di Kalideres Hilang, Diselidiki Polisi
- VIVA/Andrew Tito
VIVA Metro– Polres Metro Jakarta Barat dan jajaran terkaitnya masih selidiki kasus satu keluarga yang terdiri dari empat orang, tewas di dalam sebuah rumah di kawasan Kalideres Jakarta Barat.
Menurut keterangan warga, keluarga yang tewas tersebut miliki sebuah mobil semasa hidupnya, namun beberapa hari sebelum satu keluarga tersebut ditemukan tewas, mobilnya pun sudah tidak ada.
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki dugaan mobil milik satu keluarga tersebut yang hilang.
"Untuk mobil yang hilang masih dalam penyelidikan, pendalaman, karena kan ini tidak ada yang mengetahui," ujar Pasma dikonfirmasi, Jumat 11 November 2022
Pasma menduga hanya pihak keluarga korban yang mengetahui keberadaan mobil tersebut, pihaknya pun hingga kini berupaya berkomunikasi dengan pihak sanak sausara keluarga yang ditemukan tewas itu.
Disisi lain, penyidik Polres Metro Jakarta Barat juga masih periksa percakapan korban di ponsel masing-masing.
"Kita masih menanyakan kepada saksi-saksi, ada mungkin keluarga yang ada, juga termasuk isi percakapan dari HP yang mungkin jadi petunjuk buat kami," ujarnya.
Berdasarkan keterangan Kasi Humas Polres Jakarta Barat Kompol Taufik, penemuan jenazah empat orang dari satu keluarga tersebut berawal dari laporan warga dan juga ketua RT yang mencium bau busuk sangat menyengat yang berasal dari sebuah rumah di Perum Citra I Extension Blok AC5 RT 7 RW 7 Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022
Pengurus RT pun melapor ke polisi yang kemudian dengan cepat tiba di lokasi.
Anggta polisi yang datang pertama kali, mendapati pintu pagar dan rumah dalam keadaan terkunci, petugas terpaksa membobol kunci pintu dan pagar rumah tersebut untuk dilakukan penyelidikan.
"Itu rumah terkunci, jadi rumah dibuka, terus dibongkar pintu besi, pagar, dan pintu utama, ternyata dalam rumah itu ada empat mayat," ujarnya.
Sementara itu, hasil autopsi terhadap empat jasad tersebut tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan. Tapi keempat korban diduga tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman yang cukup lama.
"Jadi berdasarkan dari pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan dari pemeriksaan dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena ditemukan dari otot-otot sudah mengecil," ujarnya.
Hasil autopsi yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati juga diketahui keempat jenazah, tewas dalam waktu yang berbeda, keempat korban diperkirakan meninggal sejak 3 minggu yang lalu.
"Ini dari bapaknya, ibunya, serta dari iparnya ini waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda," ujarnya