Polda Metro Bakal Gelar Tes Urine Massal bagi Mahasiswa Sebulan Sekali

Ilustrasi/Tes Urine
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

VIVA Metro – Polda Metro Jaya berencana untuk menggelar program tes urine secara rutin bagi tiap mahasiswa di wilayah DKI Jakarta. Program ini dilakukan lantaran maraknya pengguna narkoba di Ibu Kota.

Polda Metro Jaya Rencanakan Ekshumasi Jenazah RKY yang Dibunuh Kakak Ipar

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa mengatakan, pihaknya akan menggandeng sejumlah universitas untuk mewujudkan program ini. 

"Polda Metro Jaya akan mencoba membangun komunikasi dengan beberapa universitas untuk melakukan tes urine rutin," ujar Mukti dalam keterangannya, Jumat, 21 Oktober 2022.

Polisi: Pelaku Sindikat Pencurian Rumah Kosong di Ciganjur sudah 20 Kali Beraksi

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol. Mukti Juharsa

Photo :
  • Antara

Mukti melanjutkan, tes urine rutin terhadap mahasiswa di beberapa universitas ini rencananya akan dilakukan sedikitnya satu bulan sekali. Adapun tes urine massal ini digelar mulai November 2022 mendatang.

Pasutri Residivis Ditangkap Saat Transaksi Sabu di Banjarmasin

Diharapkan, program ini dapat menjadi langkah awal dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba oleh para generasi muda. 

"Kami akan join dengan beberapa universitas untuk melakukan tes urine bersama. Intinya sudah masuk program kami tes urine tersebut, dan insya Allah bisa dimulai bulan depan. (Pelaksanaan tes urine) sebulan sekali," katanya.

Ilustrasi/Tes Urine

Photo :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menyebutkan tengah mempersiapkan program tes urine ke kampus-kampus. Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen memerangi narkoba, khususnya di lingkungan anak muda.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Mukti Juharsa mengatakan, program tersebut berawal dari kekhawatiran buntut meningkatnya data pengguna narkoba dewasa ini. Menurut Mukti, berdasar data dari tahun 2019 ke 2021 ada peningkatan. Dimana peningkatannya dari 1,8 ke 1,95 persen.

"Data pengguna narkotika dari tahun 2019 ke tahun 2021 itu meningkat, dari 1,8 persen ke 1,95 persen. Adapun untuk risiko perempuan meningkat dari data BNN, di mana pada 2019  adalah 0,20 persen, 2021 jadi 1,21 persen. Hal ini yang kita khawatirkan, bahwa kenaikan pengguna itu meningkat di wilayah Indonesia," kata Mukti, Kamis, 20 Oktober 2022.

Lebih lanjut, Mukti mengatakan, menurut data pola penyalahgunaan 88,4 persen karena adanya pengaruh teman. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya