Pj Gubernur DKI Sebut Labkesda Siap Tangani Kasus Ginjal Akut pada Anak
- Istimewa/VIVA.co.id/Riyan Rizki Roshali
VIVA Metro – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyebutkan, infrastruktur yang ada di DKI Jakarta siap untuk menanggulangi kasus gagal ginjal misterius terhadap anak. Ia berharap kasus gangguan ginjal akut terhadap anak tersebut tidak mengalami penambahan korban.
Hal itu ia sampaikan usai melakukan peninjauan terkait kesiapan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI sebagai tempat uji toksikologi gangguan ginjal akut pada anak di Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Oktober 2022.
“Insya Allah siap. Mudah-mudahan tidak lebih banyak pasiennya ataupun gejala itu ya. Kan gejalanya macam-macam, belum tentu ke arah itu kan,” kata Heru kepada wartawan.
Pada kesempatan yang sama, Kadis Kesehatan DKI Jakarta dr. Widyastuti menyebutkan bahwa Labkesda DKI siap menjadi tempat pendamping untuk pemeriksaan toksikologi. Selain itu, kata dia, Labkesda akan menjadi tempat untuk pelatihan bagi laboratorium daerah di seluruh Indonesia.
“Seperti arahan Pak Pj Gubernur bahwa laboratorium kesehatan DKI Jakarta siap menjadi laboratorium pendamping untuk pemeriksaan toksikologi dan kemarin ditetapkan Kemenkes menjadi tempat pelatihan bagi lab-lab kesetahan daerah lain di seluruh Indonesia,” ucap Widyastuti.
Kemudian, terkait penanganan kasus gagal ginjal, ia menyebutkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan seluruh rumah sakit untuk melakukan sosialisasi terkait kasus tersebut.
“Kesiapan kita adalah mengumpulkan semua rumah sakit seluruh DKI untuk melakukan sosialisasi, edukasi terkait SE yang sudah dikeluarkan oleh Kemenkes. Sehingga ada sensitifitas dan identifikasi secara lebih dini, apakah memang di rumah sakit ada kasus yang belum dilaporkan,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pihaknya juga tengah menyisir seluruh rumah sakit yang ada di Jakarta terkait temuan kasus gagal ginjal dan melakukan koordinasi dengan rumah sakit vertikal dan Kemenkes untuk memberikan pembekalan pada dokter dan perawat. “Sehingga nanti akan lebih banyak tim SDM nakes yang bisa menangani kasus ini,” ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatatkan 42 laporan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak di Jakarta. Laporan tersebut terhitung sejak 1 Januari hingga 13 Oktober 2022.
Dikutip dari infografis resmi yang diunggah Instagram Dinkes, kasus itu terdiri dari 29 kasus laki-laki, dan 13 kasus perempuan. Dari jumlah itu, 37 kasus balita dan lima kasus usia 5-18 tahun.
Sebanyak 25 orang meninggal dunia karena penyakit misterius tersebut dan 7 orang masih dirawat inap. Sedangkan 10 orang lainnya sudah dinyatakan sembuh.