Anies Baswedan Klaim Manajemen Banjir di Bawah Kepemimpinannya Berhasil

Gubernur DKI Anies Baswedan saat kunjungi korban banjir Jakarta
Sumber :
  • Twitter @aniesbaswedan

VIVA Metro – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim, banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Ibu Kota surut dalam waktu kurang dari 6 jam. Hal itu sesuai dengan indikator penanganan banjir yang ditetapkan, harus surut dalam kurun waktu 6 jam.

BPBD Imbau Warga DKI Jakarta yang Tinggal di Tepi Sungai Waspada Banjir

Banjir yang surut dalam waktu kurang dari 6 jam itu, kata Anies berdasarkan laporan dari para wali kota setempat, yang memantau dalam penanganan banjir.

“Saya mendengar dari pak Wali, dalam waktu kurang dari 6 jam sesudah permukaan air sungai normal, kurang dari 6 jam surut semua,” kata Anies Baswedan saat meninjau proyek Skywalk Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa 11 Oktober 2022.

H-1 Pencoblosan Pilkada, 794 Rumah di Medan Terendam Banjir

Banjir di Pejaten Jakarta

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Anies menilai dengan surutnya air banjir kurang dari 6 jam, itu membuktikan bahwa manajemen pengelolaan banjir yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI berhasil. 

Ada Potensi Banjir, KPU Tangerang Pastikan Logistik Pilkada Sudah Terdistribusi 100 Persen

“Nah itulah manajemen pengelolaan banjir. Ketika volume air hujan itu melampaui kapasitas sungai dan melampaui drainase tentu akan terjadi genangan, akan terjadi banjir,” ucapnya.

Surut Dalam 6 Jam

Banjir di Jalan Mutiara Raya, Kemang, Jakarta Selatan

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Orang nomor 1 di DKI Jakarta itu memandang, jumlah atau curah hujan yang turun ke tanah di luar kehendak manusia. Justru, yang menjadi tanggung jawab ialah bagaimana manajemen penanganan banjir harus diupayakan semaksimal mungkin.

Selain itu kata dia, jajarannya menerapkan Key Performance Indicator (KPI) banjir mesti surut dalam kurun 6 jam. Dia lantas mempersilakan seluruh pihak membandingkan penanganan banjir di Jakarta maupun kota-kota lainnya.

"Di Jakarta pakai KPI penanganannya, bila di bawah 100 mm dan banjir berarti ada yang salah. Bila di atas 100 mm dan ada genangan wajar. Lalu KPI-nya 6 jam. Harus surut," tuturnya.

"Jadi kita tidak khawatir dengan foto-foto genangan itu. Yang kita khawatir kalau genangan berhari hari baru kami khawatir, itu manajemennya nggak betul. Jadi anda silahkan bandingkan Jakarta dengan kota kota lain. Ketika terjadi hujan berapa lama surut di situlah manajemen. Kalau jumlah hujannya itu di luar kuasa manusia, tapi kalau manajemen itu tanggung jawab kita," jelasnya.

Untuk diketahui, pada hari Senin 10 Oktober 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 68 RT di Jakarta mengalami kebanjiran akibat meluapnya Kali Ciliwung.

“BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 53 RT, saat ini menjadi 68 RT atau 0,223 % dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta,” kata Kepala BPBD Isnawa Adji dalam keterangannya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya