Anies soal Tembok MTsN 19 Roboh: Jadi Pembelajaran, Harus Dievaluasi
Jumat, 7 Oktober 2022 - 07:02 WIB
Sumber :
- FB Anies Baswedan
VIVA Metro – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan Pemprov DKI siap memfasilitasi perbaikan bangunan yang roboh akibat banjir di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, yang menyebabkan 3 siswa meninggal dunia.
"Dari sisi Pemprov, untuk bisa membangun kembali kami siap untuk mendukung," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ketika melayat salah satu korban tewas di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis malam.
Selain itu, Pemprov DKI juga siap mendukung apabila diperlukan tempat sementara untuk proses belajar mengajar.
Pihaknya sudah menyampaikan kesiapan itu Kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta yang membawahi MTsN tersebut.
"Kami siap untuk nanti mencari jalan keluar apabila diperlukan ekstra," ujarnya
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menambahkan peristiwa tragis itu menjadi bahan pembelajaran kepada semua untuk meninjau kembali latar belakang kejadian robohnya sebagian bangunan dan tembok pembatas di sekolah tersebut.
"Ini bahan pembelajaran untuk kami semua untuk mereviu kembali prosesnya sehingga peristiwa ini bisa terjadi. Mengapa ini perlu dilakukan agar kami bisa mencegah agar kejadian ini tidak terulang," ucap Anies.
Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin juga akan mendukung untuk mencari alternatif sekolah pengganti MTsN 19 yang temboknya roboh. Sekolah tersebut sudah dipasangi garis polisi dan belum bisa digunakan hingga penyelidikan dan perbaikan tuntas.
Munjirin mengakui saat ini masih fokus dalam upaya penanganan korban yang tertimpa tembok roboh tersebut.
"MTsN ini sebenarnya berada di Kementerian Agama. Penanganan sekolah nanti bisa ditanyakan kepada Kementerian Agama Jakarta Selatan," kata Munjirin di Jakarta.
Diketahui, peristiwa robohnya tembok pembatas sekolah MTsN 19 Pondok Labu akibat tergerus banjir, menyebabkan tiga pelajar meninggal dunia karena tertimpa tembok, pada Kamis sekitar pukul 14.50 WIB.
Tembok sekolah yang roboh tersebut diduga akibat hujan deras yang memicu luapan air dari saluran penghubung Pinang Kalijati dan aliran sungai yang berada di belakang sekolah itu.
Dari rekaman video yang beredar di media sosial merekam detik-detik robohnya tembok tersebut.
Dari rekaman itu tampak saat hujan deras dan air menggenangi halaman sekolah, sejumlah anak-anak terlihat bermain di sekitar tembok pembatas sekolah dan beberapa saat kemudian tembok tersebut runtuh dan menimpa sejumlah pelajar.
Selain tiga korban tewas, tercatat ada tiga orang pelajar yang mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di rumah Sakit Prikasih, Jakarta. (Ant)
Banjir Besar Terjadi di Filipina Utara, Ribuan Rumah Terendam
Banjir yang tingginya mencapai lebih dari 4 meter menenggelamkan ribuan rumah di Filipina utara yang dilanda badai pada Selasa 19 November 2024.
VIVA.co.id
20 November 2024
Baca Juga :