Gembong PDIP Minta DKI Kaji Ulang Revitalisasi Halte Bundaran HI
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
VIVA Metro – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono menyarankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengevaluasi terkait revitalisasi halte Bundaran HI. Pembangunan ulang halte HI itu menuai pro dan kontra lantaran dinilai menyalahi aturan objek diduga cagar budaya (ODCB).
Gembong menyebutkan evaluasi yang dilakukan nantinya harus melibatkan Tim Sidang Pemugaran (TSP) dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB).
“Jadi izin yang dikeluarkan Pemprov harus melalui tim TSP dan TACB, itu wajib. Karena area Menteng dan sebagainya udah harus seperti itu (mekanisme). Ketika itu tidak dilaksanakan maka konsekuensi logisnya harus dilakukan evaluasi,” kata Gembong kepada wartawan, Senin, 3 Oktober 2022.
Gembong menjelaskan, apabila nantinya hasil dari evaluasi terkait revitalisasi itu harus dibongkar, Pemprov DKI harus mengikuti mekanisme tersebut.
“Tergantung rekomendasinya apa dari tim pemugaran itu. Kalau tim pemugaran merekomendasikan harus dibongkar ya harus dibongkar. Memang kalau kita lihat jujur begitu turun dari Dukuh Atas sudah ngga kelihatan memang patung Selamat Datang,” ujarnya.
Sebelumnya, sejarawan JJ Rizal meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghentikan pembangunan Halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI karena merusak pandangan ke bangunan cagar budaya Patung Selamat Datang. Hal tersebut diungkapkan Rizal melalui akun Twitternya @JJRizal pada Kamis (29/9).
“Pak Gubernur @aniesbaswedan mohon stop pembangunan halte @PT_Transjakarta Tosari-Bundaran HI yang merusak pandangan ke Patung Selamat Datang en Henk Ngantung Fontein warisan Presiden Sukarno dengan Gubernur Henk Ngantung sebagai poros penanda perubahan Ibukota kolonial ke Ibukota nasional," tulis Rizal.
Menurut Rizal, Patung Selamat Datang merupakan hal penting karena menggambarkan simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat dalam melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
“Patung Selamat Datang dengan Henk Ngantung Fontein penting bukan hanya karena karya Presiden Sukarno, en Maestro Edi Sunarso serta Gubernur Henk Ngantung, tapi juga simbol keramahan bangsa, semangat bersahabat melaksanakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan sosial," ujar Rizal.