Bikin Resah Warga, Preman Jaga Parkir Liar di Kawasan Kota Tua
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA Metro - Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat saat ini jadi tujuan warga untuk berekreasi dan sekadar berwisata. Warga dari luar Jakarta juga mendatangi kawasan Kota Tua yang memiliki keunikan dari desain gedung.
Namun, kondisi warga yang membludak ke kawasan bersejarah tersebut tampaknya dimanfaatkan oleh oknum oknum tidak bertanggung jawab untuk keruk keuntungan.
Pantauan VIVA di kawasan Kota Tua, diduga ada sejumlah kelompok preman yang sengaja membuka lahan parkir liar. Mereka pun tidak tanggung-tanggung mematok tarif harga Rp 10 ribu untuk satu unit sepeda motor dalam sekali parkir. Kondisi itu dikeluhkan para pengunjung.
Salah seorang pengunjung kota tua, Tuti (29) mengaku pergi ke kawasan tersebut untuk rekreasi bersama seorang temannya. Dia berboncengan dengan sepeda motor ke kawasan Kota Tua.
Tapi, dia mengaku kaget dengan tarif parkir liar yang ditetapkan oleh oknum diduga preman tersebut.
“Kaget juga tadi, dimintai Rp 10 ribu saya. Padahal, saya di sini (Kota Tua) hanya 30 menit," kata Tuti ditemui VIVA di kawasan Kota Tua, Sabtu 10 September 2022.
Tuti mengatakan para oknum penjaga parkiran tersebut tak bekerja sendirian. Kata dia, mereka berkelompok.
Menurutnya, begitu tiba, ia langsung diarahkan oleh pria bertato untuk masuk ke area parkir dekat kantin. Di area itu, sudah banyak sepeda motor pengunjung yang terparkir.
“Tadi kita diarahkan kaya masuk ke lorong yang samping sampingan banyak kantin,” tutur Tuti.
Tuti terkejut saat dirinya hendak pulang tapi dimintai tarif parkir sebesar Rp 10 ribu.
“Kirain tadi Rp 3 ribu atau Rp 5 ribu paling mahal lah yaa. Ternyata, Rp 10 ribu, kaget juga," ujarnya.
Hal senada dikatakan Lukman. Dia mengaku berkunjung ke Kota Tua bersama anak istrinya. Lukman pun kaget dengan tarif parkir sepda motor Rp 10 ribu yang dipatok. Dia menyebut penjaga parkiran itu diduga preman.
“Iya benar, itu Rp 10 ribu. Saya juga kaget, mana bayar duluan lagi. Main dimintain saja sama premannya,” ujarnya.
Lukman bilang tarif parkir Rp ribu untuk sepeda motor sekali parkir di kawasan Kota Tua terbilang berat. Apalagi sekarang ada kenaikan harga BBM.
“Ini malah ada oknum preman manfaatkan situasi dengan patok harga parkir motor Rp 10 ribu, menurut saya itu keterlaluan sih,” lanjutnya.
Lukman berharap pemerintah atau pihak berwajib bisa memperhatikan dan melakukan penindakan terhadap oknum oknum yang meresahkan warga pengunjung di Kota Tua.
“Harapan saya sih mungkin pihak berwajib bisa melakukan penindakan terharap parkir liar yang tembak harga tersebut. Ini meresahkan,” kata.