AKP Rita Yuliana Unggah soal Keadilan saat Rekonstruksi, Ada Apa?
- Instagram @ritasorchayuliana
VIVA Metro – AKP Rita Yuliana unggah soal keadilan di tengah Irjen Ferdy Sambo yang dipecat secara tidak hormat oleh Polri. Tak pelak, hal itu turut menjadi sorotan publik di media sosial. Seperti yang kita ketahui bahwa nama AKP Rita Yuliana ikut terseret dalam kasus yang menimpa Ferdy Sambo belakangan ini.
Publik menduga bahwa ada hubungan khusus terkait Ferdy Sambo dengan AKP Rita Yuliana. Namun, beberapa waktu lalu AKP Rita Yuliana buka suara soal isu kedekatan dirinya dengan Ferdy Sambo di Instagram. Ketika itu, warganet meminta polwan cantik itu untuk klarifikasi terkait hubungannya dengan jenderal bintang dua itu.
AKP Rita Yuliana hanya menjawab bahwa dirinya nanti akan memberikan klarifikasi. Namun kini, di tengah rekonstruksi kasus yang menewaskan Brigadir J, dia menyinggung soal keadilan. Dia baru saja mengunggah sosok Dewi Themis di Instagram Story. Ia bertanya kepada warganet arti lambang Dewi Themis di dunia hukum.
Unggahan AKP Rita Yuliana
- Tangkapan Layar: Instagram
"Kira-kira ada yang tau artinya?" tanya AKP Rita Yuliana pada warganet Instagram sembari mengunggah foto Dewi Themis.
"Patung Dewi Themis, dewi keadilan dari Yunani. Mewakili marwah hukum dan keadilan. Dalam menegakkan keadilan tidak boleh memandang siapa orangnya. Apakah dia kaya atau miskin, berpangkat atau tidak," kata netizen.
AKP Rita Yuliana
- Instagram @ritasorchayuliana
Jawaban warganet yang benar itu kemudian dipuji oleh AKP Rita Yuliana lewat ekspresi emoji seolah-olah menyetujui dengan jawaban tersebut.
"Patung Dewi Themis dianggap simbol sebagai keadilan hukum yang lurus, adil, dan bijaksana," jawab warganet yang lain.
Patung Dewi Themis
AKP Rita Yuliana
- Youtube TV9 Lombok News
Patung Dewi Themis adalah simbol keadilan yang menjadi lambang hukum yang lurus, adil, dan bijaksana. Patung ini diperlihatkan sebagai perempuan yang sedang berdiri dengan tubuh tertutup kain panjang, bertelanjang kaki dan rambutnya terurai sebahu atau diikat ke belakang.
Ia memegang sebuah timbangan di salah satu tangannya dan tangan lainnya memegang pedang. Kadang, ada kain yang menutup kedua matanya. Timbangan, pedang, dan penutup mata mempunyai arti tersendiri.
