Rusak Kena Hujan dan Sudah Diganti Alasan JNE Kubur Bansos Presiden

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Metro – Pihak perusahaan JNE yang diperiksa polisi mengklaim kalau bantuan sosial atau bansos dari Presiden untuk masyarakat terdampak COVID-19 yang dibuang di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, rusak akibat hujan. Polisi masih mendalami keterangan JNE.

Prabowo Panggil Sejumlah Menteri ke Istana, Bahas Bansos, Zonasi hingga Gaji Guru

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan menjelaskan kronologi versi JNE soal bansos tersebut,

"Pada saat pengambilan di suatu waktu, ini masih kami dalami kapan itu, keterangan yang kami periksa hari ini menyampaikan pada saat pengambilan beras di Pulo Gadung mengalami gangguan di perjalanan akibat cuaca hujan deras sehingga beras dikatakan dalam kondisi rusak," kata Zulpan di Markas Polda Metro Jaya, Senin 1 Agustus 2022.

Cara Ajukan Usulan Sebagai Penerima Bansos 2024, Ikuti Langkah-langkahnya!

Lokasi puluhan karung beras bansos terkubur di Depok

Photo :
  • VIVA/Ridwan Putra

Pun, lantaran beras basah, pihak JNE mengaku sudah tanggung jawab untuk mengganti. Alhasil, paket bansos diganti oleh mereka. 

Panduan Lengkap Daftar Bansos 2024 Secara Online dan Cara Cek Penerimanya

Dengan demikian, lantaran merasa sudah diganti, pihak JNE merasa bansos rusak sudah jadi hak milik mereka. Alhasil, mereka menguburnya di lahan bekas parkir milik JNE.

"Kemudian dikarenakan beras basah maka itu menurut JNE adalah janggung jawab JNE. Dan, beras tersebut sudah diganti pihak JNE dengan paket lainnya yang setara," kata dia lagi.

Sebelumnya, puluhan karung beras bansos untuk masyarakat terdampak COVID-19 ditemukan terkubur di sebuah lapangan di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. Diduga perusahaan pengiriman JNE yang melakukannya lantaran lokasinya berada persis di depan gudang perusahaan tersebut.

Tumpukan sembako itu pertama kali diketahui warga setempat yang juga ahli waris tanah tersebut yang mendapatkan informasi dari pegawai perusahaan pengiriman tersebut.

"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE ada pemendaman sembako. Kemudian saya telusuri," kata sang warga Rudi Samin kepada wartawan.


 

Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif DPP PDIP Deddy Sitorus saat memberikan keterangan kepada awak media di kantor pusat PDIP, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2024.

PDIP: Jateng Bukan Kandang Banteng, tapi Kandang ‘Partai Cokelat’

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Bappilu Eksekutif, Deddy Yevri Sitorus mengatakan bahwa Jawa Tengah (Jateng) kini sudah bukan lagi kandang banteng. Sebab, calon Gu

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024