Polisi Usir Remaja yang Nongkrong di Dukuh Atas Lewat Jam 10 Malam
- VIVA/Sherly (Tangerang)
VIVA Metro – Polres Metro Jakarta Pusat akan memberikan tindakan terhadap para remaja Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD) yang masih nekat nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat melewati pukul 22.00 WIB. Para remaja itu nantinya akan dibubarkan agar pulang ke rumah masing-masing.
"Kita pastikan, remaja yang masih nekat akan kita usir untuk pulang ke rumah masing-masing," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Komarudin, Kamis, 14 Juli 2022.
Komarudin mengimbau agar masyarakat khususnya anak remaja tidak menghabiskan waktu untuk nongkrong melebihi jam malam. Imbauan ini diberikan untuk mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan.
"Sampai saat ini belum ada sanksi, sementara baru imbauan saja. Langkah ini untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan jika mereka nongkrong sampai larut malam," jelasnya.
Kata Komarudin, pihaknya juga berencana untuk memberikan edukasi kepada para orang tua agar lebih memperhatikan sang anak. Sebab, peran orang tua sangat penting untuk mengawasi pergaulan mereka.
"Hal yang paling utama adalah edukasi, untuk orang tua apalagi ya karena kita melihat banyak anak-anak di bawah umur. Kita harapkan ini jadi pembelajaran juga terhadap orang tua agar mereka ikut mengawasi sehingga para remaja itu tidak larut malam dalam beraktivitas," jelas Komarudin.
Lebih jauh, Komarudin menyebut kawasan Dukuh Atas ini perlu mendapatkan perhatian, khususnya mengenai aksi-aksi kriminalitas yang mungkin terjadi. Ia pun menegaskan akan menindak siapapun pihak yang melakukan aksi kriminalitas di kawasan tersebut.
Fenomena SCBD
Diberitakan sebelumnya, dua Anak Baru Gede alias ABG berinisal A (13) dan FW (14) jadi korban perampasan buntut nongkrong hingga dini hari di kawasan Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat, yang kini jadi tempat nongkrong remaja-remaja asal Citayam, Jawa Barat.
Kejadian ini terjadi Minggu 10 Juli 2022 sekira pukul 01.30 WIB. Berawal ketika keduanya sedang nongkrong dengan delapan temannya didatangi dua orang pelaku yang pura-pura tengah mencari adiknya, korban lantas mengaku tak kenal.
Kedua pelaku kemudian minta dua ABG itu memberikan telepon genggamnya guna membuktikan kalau mereka memang tak kenal adik pelaku. Setelahnya, pelaku pergi dari lokasi.
"Pelaku mengambil dua HP milik korban dengan tujuan untuk mengecek sebagai bukti benar atau tidak korban yang melakukan pemukulan terhadap adik pelaku. Setelah kejadian tersebut, korban masih menunggu dan mencari pelaku tersebut sampai jam 05.00 WIB," kata Kapolsek Metro Menteng Ajun Komisaris Besar Polisi Netty Rosdiana Siagian saat dikonfirmasi, Senin 11 Juli 2022.