Resmikan Gapura Chinatown Glodok, Anies: Kesetaraan akan Hadir
- VIVA.co.id/Syaefullah
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Gapura Chinatown Jakarta. Peresmian Anies itu secara simbolis ditandai dengan menarik tirai prasasti di kawasan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat, Kamis, 29 Juni 2022.Â
Gapura Chinatown Jakarta di Glodok, Jakarta Barat akhirnya kembali berdiri kokoh. Mulanya, bangunan gapura di kawasan ini ada sejak abad ke-18. Lalu, pada masa kependudukan Jepang, gapura yang asli dihancurkan. Hari ini, akhirnya gapura tersebut kembali berdiri kokoh dan menjadi ikon baru di Jakarta.Â
Anies berharap, ikon ini dapat menjadi salah satu simbol persatuan dan kesetaraan warga di Jakarta. Peresmian ini juga jadi pengingat bersama bahwa keberagaman yang ada sebagai karunia dari Yang Maha Kuasa. Sementara, persatuan adalah ikhtiar bersama.Â
"Hal ini harus kita rawat bersama-sama. Lalu, gapura yang sempat kami bahas pada 2018, sekarang sudah berdiri tegak. Semoga ini juga menjadi penanda bahwa Kota ini penuh dengan sejarah, serta kesetaraan akan hadir untuk semuanya," ujar Anies.Â
Pun, Anies memuji konsep rancangan Gapura Chinatown Jakarta yang dinilainya unik. Sebab, menurutnya berbeda dengan Gapura Chinatown di belahan dunia manapun. Bangunan ini bertekstur dari unsur batu (berwarna abu-abu), coklat genteng, serta unsur warna hijau perpaduan budaya Betawi, dengan tulisan berwarna coklat kayu. Â
"Bisa kita lihat keunikannya, di sini terlihat tidak ada unsur warna merah atau kuning seperti gapura-gapura kawasan Pecinan pada umumnya," jelasnya.
Bagi dia, keunikan itu jadi pembeda utama Gapura Chinatown Jakarta dengan gapura lain pada umumnya.Â
"Di sini terlihat ukiran naga dan unsur awan yang dominan pada gapura, melambangkan kemakmuran dan perlindungan dari Sang Maha Pencipta," jelasnya.Â
Selain itu, Anies juga mengapresasi Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) atas kolaborasi dalam merealisasikan proses pembangunan Gapura Chinatown Jakarta. Â
Tentunya, kata dia, pihak INTI yang sudah membantu dengan peran yang sudah diberikan untuk pembangunan kota ini. Sebab, tanpa kolaborasi ini, tentu Jakarta akan terasa berat untuk menjadi kawasan yang menghadirkan kesetaraan.Â
Selain itu, ia mengapresasi peran Dinas Kebudayaan, sehingga kiranya semakin mengembangkan daya tarik kawasan Pecinan sebagai salah satu obyek wisata di Jakarta.Â
"Semoga melalui pembangunan ini, tidak hanya akan menjadi nilai tambah tersendiri untuk semakin menarik wisatawan, tapi juga sebagai pengingat dalam merawat nilai-nilai tradisi yang telah diwariskan kepada kita," tuturnya.