Polisi Ungkap Alasan Bebaskan 2 Anggota Ormas Diduga Memeras
- VIVA/ Andrew Tito
VIVA – Dua orang anggota organisasi masyarakat atau ormas, berinisial E alias Erik dan N alias Nikmad, yang diduga melakukan aksi pemerasan terhadap karyawan provider internet, dipulangkan. Alasannya karena penyidik belum mendapati adanya unsur pemerasan di dalam kasus ini.
"Unsur pidana belum masuk karena belum ada transaksional di situ, jadi kami tidak bisa menahan atau memproses," ujar Kapolsek Cengkareng, Komisaris Polisi Ardhie Demastyo kepada wartawan, Kamis 23 Juni 2022.
Pihaknya sudah memeriksa E alias Erik dan N alias Nikmad. Mereka mengaku meminta uang sejumlah Rp1,5 juta ke pekerja. Tapi, datu dari pihak perusahaan belum memberikan uang sepeser pun.
"Pihak pekerja melaporkan ke pimpinannya, namun mereka belum memberikan nominal yang diminta oleh kedua orang itu," katanya.
Dia menyebut keduanya merupakan bagian dari ormas yang tertentu yang ada di Tanah Air. Polisi minta keduanya membuat surat pernyataan agar tidak melakukan hal serupa kedepannya.
"Kedua orang ini anggota ormas aktif. Mereka temenan cuman beda organisasi aja. Kemarin kita amankan dan kita minta keterangan serta buat surat pernyataan dan permohonan maaf," katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan, Polsek Cengkareng meringkus dua orang anggota organisasi masyarakat berinisial E alias Erik dan N alias Nikmad. Keduanya ditangkap usai melakukan aksi pemerasan terhadap karyawan provider internet.
Korban Pasang Kabel
Kapolsek Cengkareng, Kompol Ardhie Demastyo, mengatakan pemerasan dilakukan kedua tersangka saat korban tengah memasang kabel optik di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Yang mana kita amankan dua terduga pelaku pemerasan di wilayah Rawa Buaya," kata Ardhie saat dikonfirmasi, Rabu, 22 Juni 2022.