Harga Tiket Formula E Mahal dan Kebanyakan Dibeli WNA, PSI Soroti
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Ketua Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta, Anggara Wicitra mengatakan bahwa tidak seharusnya penonton dalam ajang balap mobil listrik internasional Formula E didominasi oleh warga negara asing (WNA).
Selanjutnya apalagi kegiatan Formula E tersebut terselenggara karena ada bantuan biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp560 miliar.
"Kegiatan ini terselenggara karena ada pembiayaan APBD dengan commitment fee sebesar 560 miliar. Menurut saya ini hal yang harusnya tidak terjadi karena akan mendapatkan keuntungan dan efeknya untuk warga DKI apa? kalau akhirnya 560 miliar kita keluar kemudian didominasi oleh penonton asing, ya agak sayang ya," kata Anggara Wicitra dalam keterangannya PADA Selasa 24 Mei 2022.
Ia menambahkan bahwa harga tiket untuk menonton Formula E juga masih terbilang mahal bahkan lebih mahal dari tiket MotoGP di Mandalika, Nusa Tengga Barat (NTB).
"Kalau kita bandingkan harga tiketnya pun dari kelas tiket termurah di sini itu ternyata masih lebih mahal dari tiket ketika nonton GP Mandalika tanpa menghitung biaya akomodasi kesana," ujarnya.
Ia juga mengaku telah mengingatkan kepada pihak pihak penyelenggara agar memperhitungkan segala aspek untuk memastikan harga tiket dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
"Paling tidak ini kan harusnya variabel-variabel yang bisa dihitung dan diprediksi oleh teman-teman pelaksana kegiatan ini ketika memasarkan dan menyelenggarakan," ucapnya.
Dia berpendapat bahwa kategori tiket yang paling laku yaitu kategori termahal. Namun hal itu tidak terlalu signifikan dilihat dari jumlah tiket yang lebih sedikit dibandingkan kategori lainnya.
"Cluster mahal itu tidak berpengaruh secara signifikan, kan dari 60 ribu bangku yang tersedia itu jumlah tiket yang mahal lebih sedikit jumlahnya," tuturnya.