Dinner Bareng Miyabi Batal Digelar, Uang Tiket Rp15 Juta Dikembalikan
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Promotor acara gala dinner bersama Maria Ozawa alias Miyabi di sebuah hotel berbintang di Jakarta akhirnya membatalkan acara tersebut, dengan alasan banyak penolakan dari masyarakat di Tanah Air termasuk di DKI Jakarta.
Manager Executive Repezen Nada Entertainment, Michael Prawira mengatakan munculnya banyak penolakan masyarakat dan respon kurang baik terhadap kehadiran bintang film dewasa asal Jepang tersebut membuat pihak hotel menyatakan tidak sanggup menggelar acara tersebut.
"Setelah kami pertimbangkan, memang kurang baik untuk saat ini. Jadi, kami cancel saja acara itu," kata Michael saat dihubungi di Jakarta dikutip Senin, 23 Mei 2022.
Sejauh ini, kata dia, belum ada artis alternatif yang akan mengganti kedatangan Miyabi ke Jakarta dikarenakan kontrak kerja dengan Miyabi yang bersifat eksklusif. "Setelah kami pelajari lagi, karena kami juga belum siap untuk di Indonesia responnya. Jadi, akhirnya kami masih pertimbangkan dan belum kami jadwal ulang lagi," ujar Michael.
Atas pembatalan itu, pihaknya kini hanya fokus menghadirkan band asal Jepang, Repezen Foxx saja.
Michael menyebut promotor sengaja memboyong Miyabi ke Indonesia karena memiliki hubungan yang baik dengan pemilik perusahaan, yakni selebgram Evelyn Nada Anjani yang merupakan mantan istri komedian Aming.
"Kalau untuk yang lain kan kami memang pegang Repezen Foxx, paling kami fokusnya ke situ dulu," ucap dia.
Uang Tiket Dikembalikan
Sementara itu, bagi para peserta yang telah membayar sebagian atau penuh untuk mengikuti acara yang berbiaya Rp15 juta tersebut, Michael mengaku pihaknya telah melakukan pengembalian dan sudah hampir selesai prosesnya.
"Kami kembalikan, sudah hampir semua selesai," ucapnya.
Sebelumnya, anggota DPRD DKI Syarif meminta Pemprov DKI mengkaji soal mantan bintang film dewasa asal Jepang, Maria Ozawa atau Miyabi yang berencana mengadakan acara makan malam di Jakarta karena menimbulkan kontroversi.
"Saya meminta pemerintah provinsi untuk melakukan pengkajian yang lebih dalam. Kalau mengundang kontroversi untuk apa, meski tujuannya baik," kata Syarif di Jakarta.
Politikus Gerindra DKI itu menambahkan ia tidak dalam posisi menolak rencana kegiatan makan malam bersama sekitar 50 penggemar karena kemungkinan mendorong ekonomi kreatif namun apabila memantik kontroversi, ia mengusulkan agar lebih baik tidak dilakukan.
"Saya dalam posisi tidak menolak. Cuma kalau menimbulkan kontroversi lebih baik jangan. Saya dalam posisi mengatakan jangan, ya menolak. Tapi kalau di sana pengkajiannya sudah lengkap, dipandang layak dihadirkan, diundang ya silakan," ucapnya. (Ant)