Massa Aksi Bela UAS Mulai Berkumpul di Depan Kedubes Singapura
- VIVA.co.id/ Wilibrodus
VIVA – Sejumlah pendukung Ustaz Abdul Somad (UAS) mulai mendatangi kawasan di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura yang berlokasi di Jalan Rusuna Said, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan. Massa mulai berdatangan sekitar pukul 13.50 WIB.
Namun, massa tersebut belum berkumpul di satu titik yang sama untuk mulai menggelar aksi. Massa masih menyebar dan belum mulai menggelar aksi.
Diketahui, massa yang akan menggelar aksi ini menamakan diri Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai). Mereka akan demo berkaitan dengan UAS yang ditolak masuk ke Singapura.
Rencananya, aksi tersebut akan berlangsung pada pukul 13.00 WIB, selepas salat Jumat. Namun, lantaran cuaca di lokasi aksi itu dilanda hujan, sehingga aksi tersebut ditunda selama beberapa saat.
Pemberitahuan demo massa Perisai ini disampaikan ke Polda Metro Jaya pada Rabu, 18 Mei 2022. Diperkirakan peserta demo yang hadir sebanyak 50 orang dengan membawa Toa, alat peraga, bendera dan lain-lain.
Berikut 3 tuntutan massa Perisai yang disampaikan dalam pemberitahuan ke Polda Metro Jaya:
1. Mengecam dan mengutuk keras atas tindakan perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan oleh Imigrasi Singapura terhadap Ustaz Abdul Somad.
2. Meminta Kedutaan Besar Singapura yang ada di Indonesia untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf secara terbuka.
3. Usir Duta Besar Singapura karena telah mengusir Ustaz yang dihormati oleh rakyat Indonesia.
Sementara itu, aparat kepolisian mengaku telah menerima surat pemberitahuan terkait aksi tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi E Zulpan. "Surat pemberitahuan sudah diberikan ke Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya," kata Zulpan kepada wartawan.
Zulpan tak membeberkan jumlah personel pengamanan yang diterjunkan. Ia hanya menyebut tak ada pengamanan khusus, meski aksi demo digelar di depan kantor kedutaan besar negara lain.
Terlebih, personel dari Ditpamobvit Polda Metro Jays tiap hari juga telah berjaga dan mengamankan setiap kantor kedutaan yang ada di Jakarta.
"Ya biasa saja sih jangan terlalu berlebihan, kita lihat juga dari penyampaian yang akan menyampaikan pendapat juga kan mereka menyampaikan perkiraan massa 50, kita lihat juga dari pemberitahuan itu, kita sesuaikan lah," ujarnya.