Dinkes DKI: 5 Orang Meninggal Diduga Hepatitis Akut Misterius

Ilustrasi-Rumah Sakit
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan

VIVA – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia menyebutkan, ada puluhan orang yang mengalami gejala hepatitis di Ibu Kota. 5 orang diantaranya meninggal dunia. 

Catat! Ini Sejumlah Larangan di Kota Tua pada Malam Tahun Baru

"Sejauh ini kita pernah menemukan 49 orang yang gejalanya hepatitis tapi belum diketahui penyebabnya," kata Lies di Jakarta, Rabu, 18 Mei 2022. 

Ia merinci, dari 49 orang itu, 25 orangnya karena ada penyakit lain setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

KPUD Jakarta Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih pada Januari 2025

"Hasil pemeriksaan penunjangnya oh ada penyakit lain, jadi beres. Jadi bukan hepatitis misterius nih, udah ketahuan oh ini komplikasi, ini DBD," katanya. 

Sedangkan, kata dia, sisanya ada 24 orang yang masih dalam pengembangan. Sebab, hasil pemeriksaan tidak bisa keluar langsung dalam 24 jam. 

Dewan Akan Panggil Dinas Kebudayaan Usai Kantornya Digeledah Kejati Jakarta

"Pemeriksaannya ada yang cepat dan lambat karena pemeriksaannya di laboratorium tertentu. Jadi dari 24 yang sekarang masih berstatus pengembangan itu ada 20 (pasien) yang masih pending. Jadi masih perlu hasil riksanya," ujarnya. 

Lebih lanjut, kata dia, dari jumlah yang di atas itu tersebar di wilayah Provinsi DKI Jakarta. "Sejauh ini meninggal ada 5 orang," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan terdapat 18 kasus bergejala hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya atau "acute hepatitis unknown etiology" di Indonesia. 

"Di Indonesia sampai saat ini ada 18 kasus yang bergejala yang disebut dengan 'acute hepatitis unknown etiology'," ujar Mohammad Syahril dalam konferensi pers "Update Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia" yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat, 13 Mei 2022. 

Ia mengemukakan, 18 kasus bergejala hepatitis akut itu terdiri atas satu kasus dengan klasifikasi kemungkinan hepatitis akut (probable), sembilan kasus masih dalam pemeriksaan laboratorium (pending), tujuh kasus dengan klasifikasi dibuang (discarded), dan satu kasus dalam verifikasi.
 
Ia menambahkan, tujuh kasus yang masuk klasifikasi disingkirkan itu diketahui pasien terpapar hepatitis A, hepatitis B, tifoid masing-masing satu orang, demam berdarah dan berumur di atas 16 tahun masing-masing dua orang. 

Ia mengatakan, dari 18 kasus itu terdapat tujuh pasien yang meninggal. Namun, penyebab meninggal belum dipastikan akibat hepatitis akut, sebab pasien meninggal dirujuk ke rumah sakit dalam keadaan gejala parah.  

"Hampir semua dirujuk dengan keterlambatan ke rumah sakit. Pasien ada yang sudah kejang dan kesadaran menurun sehingga rumah sakit kesulitan menolong untuk kasus lanjut ini," tuturnya. 
Berdasarkan jenis kelamin, ia mengatakan, dari 18 kasus bergejala hepatitis akut itu terdiri atas sembilan pasien laki-laki, delapan perempuan, dan 1 pasien masih dalam proses verifikasi.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya