Polisi Pakaian Preman Ribut dengan Warga, Begini Ceritanya

Ilustrasi polisi
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA - Polisi berpakaian preman berselisih dengan pemuda hingga mengacungkan pistol saat anggota itu sedang mengurai kemacetan buntut kecelakaan lalu lintas di depan Mal Metro Cipulir, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu, 15 Mei 2022, dini hari. Kejadian ini viral di media sosial.

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Ilustrasi penganiayaan.

Photo :
  • www.pixabay.com/bykst

Sejumlah Pemuda Jadi Korban Pemukulan

AKP Dadang Resmi Dipecat dari Polri Buntut Kasus Polisi Tembak Polisi, Tidak Ajukan Banding!

Salah satunya oleh akun Instagram @info_ciledug. Dalam postingannya, akun itu menulis 'sejumlah pemuda diduga jadi korban pemukulan oknum aparat saat lerai keributan di Cipulir'.

Kapolsek Pesanggrahan, Komisaris Polisi Nazirwan, menjelaskan anggota polisi itu mengacungkan pistol guna menunjukkan identitasnya sebagai polisi. Sebabnya, saat kemacetan itu pihak yang coba melakukan provokasi menyebut anggota polisi itu sebagai pelaku begal.

Polisi yang Tembak Pelajar Dituduh Mabuk hingga Narkoba, Begini Faktanya

"Yang bersangkutan berusaha menyakinkan warga menyatakan bahwa saya adalah anggota. Saya adalah polisi, tapi waktu itu belum digubris. Sehingga ada tindakan dari anggota kita yang menunjukan identitas. Itu hanya upaya untuk menunjukan identitas tidak sampai melakukan tindakan lanjut," ujar dia kepada wartawan, Selasa, 17 Mei 2022.

Baca juga: Viral Polisi Beristri ke Wanita Pelapor Minta Dipanggil 'Bang'

Bantah Lakukan Pemukulan

Untuk itu Nazirwan membantah narasi akun Instagram @info_ciledug yang mengatakan anggota polisi itu melakukan penganiayaan terhadap sang pemuda. Dia mengklaim pemuda itu sudah menderita luka-luka sejak diserahkan oleh warga kepada kepolisian.

"Tidak benar adanya (anggota melakukan pemukulan). Pemuda tersebut sudah luka, diserahkan sudah dalam luka," ujar dia.

Nazirwan mengklaim tiga pemuda yang diserahkan oleh warga itu terbukti terpengaruh minuman alkohol. Namun, ketiganya telah dipulangkan karena tak terbukti melakukan tindak pidana.

"Tiga orang yang diserahkan warga masyarakat ke anggota di lapangan begitu sampai di komando kemudian kita cek kondisinya di bawah pengaruh minuman keras," kata dia lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya