Jadi Direktur Reserse Polda, Kombes Hengki: Jakarta Bebas Preman
- VIVA / Rahmat Fatahillah Ilham
VIVA – Jabatan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya resmi diisi oleh Kombes Hengki Haryadi. Hengki menggantikan Kombes Tubagus Ade Hidayat. Sebelumnya, Hengki diketahui menjabat sebagai Kapolres Jakarta pusat.
Usai dilantik oleh Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran, Hengki berjanji jika Jakarta akan bebas dari premanism.
"Jakarta akan bebas dari premanisme," kata Hengki saat selesai sertijab di Polda Metro Jaya, Jumat 13 Mei 2022.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi.
- VIVA/Willibrodus
Untuk diketahui, Hengki menjadi salah satu pejabat yang mendapat promosi satu tingkat lebih tinggi untuk pembinaan karir.
Selain Hengki, ada 4 pejabat kepolisian yang mendapat promosi satu tingkat lebih tinggi yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Adapun kelima pejabat tersebut diantaranya, yaitu :
1. Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya sebelumnya dijabat Brigjen Ida Bagus KD Putra Narendra digantikan oleh Kombes Pol Langgeng Purnomo.
2. Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya sebelumnya dijabarkan Brigjen Tubagus Ade Hidayat kini digantikan Kombes Pol Hengki Haryadi.
3. Kapolres Metro Jakarta Pusat dari Kombes Hengki Haryadi digantikan kepada Kombes Pol Komarudin.
4. Kapolres Metro Jakarta Barat dari Kombes Adi Wibowo digantikan oleh Kombes Pol Pasma Royce.
5. Kapolres Metro Tanggerang Kota dari Kombes Komarudin kepada Kombes Pol Zain Dwi Nugroho.
Serah terima jabatan ini mengacu pada surat telegram yang dikeluarkan Mabes Polri perihal rotasi jabatan di Polda Metro Jaya. Surat telegram itu dikeluarkan pada yang pada bulan April 2022 lalu.
"Kapolda Metro Jaya baru saja serah terima beberapa pejabat di lingkungan Polda Metro Jaya. Tentunya serah terima jabatan ini mendasari dari surat telegram Mabes Polri yang dikeluarkan oleh bapak Kapolri Nomor 746 tahun 2022 bulan April yang lalu," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jumat 13 Mei 2022.
41 Tersangka Perdagangan Orang Diringkus Polda Jatim, Ada yang Dijual Jadi PSK
Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkap kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) selama Oktober hingga November 2024.
