Selamatkan Bumi Lewat Anti Mubazir Sisa Makanan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian, Suharini Eliawati
Sumber :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

VIVA – Memperingati Hari Bumi, Foodbank of Indonesia (FOI) atau Bank Makanan Indonesia melakukan sosialisasi untuk pemanfaatan bahan makanan lebih kepada para perdagangan di Pasar Tebet Timur, Jakarta Selatan, Senin 25 April 2022.

Duh, Konsumsi Protein Masyarakat Indonesia Jauh di Bawah Negara ASEAN

Pendiri FOI, M Hendro Utomo mengatakan, kegiatan yang digelar di Pasar Tebet Timur ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan mengajak lebih banyak pihak bergerak bersama mengurangi kemubaziran pangan, menyelamatkan bumi dan mengakhiri kelaparan.

"Pada kegiatan ini dilakukan penyerahan bahan pangan berlebih dari pedagang yang diwakili oleh Suratmi dan perwakilan dunia usaha," ujar Hendro ditemui di Pasar Tebet Timur Jakarta Selatan, Senin 25 April 2022.

Masakan Keasinan? Tenang, Ini Trik Mudah Mengatasinya dengan 1 Bahan Simpel!

Makanan Sisa

Photo :
  • planetgreen.discovery.com

Dalam acara sosialisasi anti mubazir makanan tersebut juga di hadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, Dan Pertanian, Suharini Eliawati

3 Makanan Viral di TikTok yang Bikin Ketagihan dan Mudah Dibuat di Rumah

Hendri mengatakan pihaknya menggandeng Pemprov DKI untuk nantinya dibuatkan Peraturan Gubernur mengenai kemubaziran makanan, seperti yang sudah di terapkan negara-negara maju di Dunia.

"Komitmen semua pihak dalam pencegahan kemubaziran pangan yang dimanfaatkan untuk mengurangi kelaparan pada masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian, Suharini Eliawati dalam kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya saat ini sedang merancang pergub tersebut yang nantinya akan di sodorkan ke Gubernur langsung untuk dapat segera di sosialisasikan.

"Pemrov DKI sedang menyelesaikan pergubnya, agar tidak menyisakan makanan bagi industri usaha kuliner," ujarnya.

Sujarini mengatakan, kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan kemubaziran pangan.

"Kita bergerak bersama untuk menekan kemubaziran makanan dan memanfaatkannya untuk memerangi kelaparan sekaligus melestarikan bumi," ujarnya.

Sementara dari data Dinas Ketahanan Pangan DKI Jakarta, sejak tahun 2018 hingga 2021, sebesar 2.457 ton makanan telah dikelola dan disalurkan FOI untuk membantu masyarakat.

Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), diketahui bahwa pada tahun 2021, sebesar 8,03 juta ton makanan terbuang ke tempat sampah yang berdampak pada percepatan panas bumi dan hilangnya kesempatan bagi 61-125 juta orang untuk mendapatkan akses pada pangan.

Di Jakarta sendiri, timbulan kemubaziran pangan di Tahun 2020 mencapai 1,4 juta ton (SIPSN, 2021).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya