Profil M Taufik yang Diisukan Keluar Gerindra, Pernah Ribut Sama Ahok
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Baru-baru ini muncul berita tidak sedap dari Politisi Partai Gerindra DPD DKI Jakarta, Mohamad Taufik. Di mana terdengar kabar, jika dia diisukan akan keluar dari Partai Gerindra.
Mendengar isu tersebut, Ketua DPD Gerindra Banten Desmond J Mahesa justru memberikan jawaban yang cukup menyentil. Desmon mengatakan Taufik lebih baik pindah karena dia tidak berguna bagi Partai Gerindra. Ditambah, isunya dirinya akan pindah ke Partai Nasdem.
Menyangkut hal tersebut, VIVA pun mencoba mencari tahu kebenarannya langsung pada Taufik. Namun sangat disayangkan, ketika dimintai klarfikasi akan isu tersebut M Taufik tidak memberi respon, baik dalam bentuk pesan singkat maupun telepon seluler.
Selain itu, tim VIVA juga meminta kejelasan pada juru bicara DPP Partai Gerindra, Habiburokhman. Saat dimintai tanggapan atau keterangan terkait isu tersebut, dirinya pun ikut tidak memberi respon.
Terkait isu tak sedang yang sedang menerpa M. Taufik tidak banyak yang mengetahui sosok dari Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi Gerindra ini.
Oleh karena itu, berikut ini akan kami bagikan sedikit informasi terkait profil dari M Taufik, yang jarang orang ketahui sebelumnya.
M Taufik atau Muhammad Taufik merupakan sosok politisi, yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi Gerindra.
M Taufik merupakan seorang politikus yang bisa dibilang sangat kontroversial karena banyaknya perselisihan dengan Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, Basuki Tjahaja Purnama.
Dirinya pernah melakukan aksi kontroversial beberapa kali, terlebih saat M Taufik kerap berselisih dan berseteru dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dimana pada saat itu keduanya masih sama-sama merupakan kader dari Partai Gerindra.
Antara M Taufik dan Ahok pernah berseteru lantaran, adanya perbedaan sikap perihal mekanisme pemilihan kepala daerah.
M Taufik lahir pada 3 Januari 1957 di Jakarta. Ia merupakan anak pertama dari sepuluh bersaudara (yakni empat laki-laki dan enam perempuan). M Taufik merupakan putra dari pasangan H.E Hasan Turwaedi dan Enok Zahara yang menghabiskan masa kecilnya di Banten.
Masa kecil M Taufik dulu pernah diasuh oleh sang kakek hingga dirinya berhasil lulus sekolah menengah pertama (SMP). Tak berhenti di situ, setelah dirinya lulus dari SMP dan hendak masuk ke SMA, M Taufik memutuskan kembali lagi untuk hidup dan menghabiskan waktunya bersama kedua orangtua serta saudara-saudaranya yang berada di Tanjung Priuk.
Setelah berhasil lulus dari Sekolah Menengan Atas, M Taufik yang merupakan suami dari Dian Kartika Rini itu pun melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu berkuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta. Ya, di universitas Jayabaya, Jakarta namanya.
Selama melanjutkan pendidikannya di Universitas Jayabaya, M Taufik merupakan salah satu mahasiswa yang terbilang sangat aktif di berbagai kegiatan. Sebut saja salah satunya, dia aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta. Tidak hanya itu, dirinya juga sempat dipilih untuk menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa di Universitas Jayabaya, tempat dia mengenyam pendidikan.
Berlatar belakang aktif dalam kegiatan organisasi kampusnya, membuat M Taufik memulai kariernya di dunia politik. Kariernya dimulai saat dirinya bergabung di Partai Golongan Karya. M Taufik juga pernah bergabung dalam Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) yang didirikan oleh Edi Sudrajat.
M Taufik juga mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pusat Pengkajian Jakarta bersama beberapa teman-temannya. Di mana, pada saat itu dia fokus pada berbagai kebijkan pubik.
M Taufik juga pernah dilantik sebagai KPU Pusat dan dalam Rapat Pleno Anggota KPU DKI Jakarta. Dan akrhinya dia terpilih menjadi ketua.
Ternyata tidak hanya menghabiskan waktunya di dunia politik, M Taufik nyatanya juga aktif dan terjun langsung dengan aktivitas bisnisnya. Di mana suami dari Dian Kartika Rini ini mengembangkan sebuah Radio Muara dengan tema dunia bahari.
Bisnis Radio Muara tersebut, merupakan salah satu usaha yang didirikan oleh ayahnya. Bisnis tersebut pun akhirnya merambah menjadi sebuah majalah yang bersegmen politik. Stasiun radio yang merupakan milik ayahnya itu pun, ikut dikelola dan dikembangkan oleh Taufik.
Profil
Nama Lengkap : H. Muhammad Taufik
Mulai menjabat : 26 September 2014
Lahir : Jakarta 3 Januari 1957 (umur 65)
Kebangsaan : Indonesia
Partai politik :
- Golkar
- Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (1998-1999)
- Gerindra (2008-sekarang)
Suami/istri : Dian Kartika Rini
Hubungan : Mohamad Sanusi (adik)
Anak :
- Tofan Aji Nugraha
- Anisa Yusida
- Venesa
Pekerjaan : Politikus
Kontroversi
- Muhammad Taufik pernah menjabat sebagai Ketua KPUD DKI Jakarta.
- Dirinya pernah terjerat kasus pidana korupsi logistik pemilu selama 18 bulan pada 27 April 2004. Namun ia tak menganggap itu sebagai halangan dalam berpolitik, sehingga kembali menduduki jabatan politik sebagai anggota DPRD DKI Jakarta 2014-2019, bahkan berpeluang menduduki kursi pimpinan dewan.
- Selama pilpres 2014, ia berorasi menuntut penangkapan Ketua KPU Husni Malik karena dianggap curang telah mengeluarkan surat edaran membuka kotak suara.
Riwayat Jabatan
-Ketua KPUD DKI Jakarta
- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta (2014-sekarang)
Riwayat Organisasi
- Sekjen Serikat Pekerja Maritim Indonesia
- Ketua SPSI Pelabuhan Tanjung Priok
- Bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar)
- Partai Keadilan dan Persatuan (PKP)
- Partai Gerindra DKI Jakarta
- Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta
- Ketua Senat Mahasiswa Universitas Jayabaya
- Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Jayabaya
- Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional-Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta
- Ketua Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ)