Heboh Bocah 11 Tahun di Bekasi Punya BB 126 Kg

Bocah obesitas di Bekasi
Sumber :
  • VIVA / Dani (Bekasi)

VIVA – Anak berusia sebelas tahun yang tinggal di Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi alami obesitas. Tak tanggung-tanggung berat badan anak bernama Rafka Adi Putra memiliki bobot 126 kilogram.

15 Makanan Tinggi Protein yang Ampuh Membantu Penurunan Berat Badan

Putera pasangan Samin dan Punih itu kesulitan beraktivitas. Bahkan, gara-gara bobot badannya besar, dia pun terpaksa berhenti sekolah.

"Aku kepingin sembuh, ingin sekolah, ingin sembuh, ingin main," kata Rafka yang hanya bisa bisa duduk di sofa, Sabtu 12 Maret 2022.

Bocah 9 Tahun Dianiaya 4 Pria di Tangerang Usai Diduga Mencuri

Bocah obesitas di Bekasi

Photo :
  • VIVA / Dani (Bekasi)

Rafka sebelum putus sekolah masih duduk sebagai siswa kelas tiga madrasah ibtidaiyah di dekat rumahnya. Kini, Rafka terlihat putus asa, dia kerap spontan marah-marah kepada dirinya yang tidak bisa beraktivitas seperti anak-anak sebayanya.

15 Makanan Tinggi Protein yang Wajib Kamu Coba untuk Diet Sehat dan Efektif!

Pertumbuhan tubuh Rafka baru terjadi tiga tahun ke belakang. Sebelumnya, dia tumbuh seperti layaknya anak-anak pada umumnya. Bahkan, Rafka sempat divonis kekurangan gizi semasa bayi oleh Puskesmas setempat.

"Awaknya sih normal berat badannya, malah waktu bayi dibilang kekurangan gizi buruk, soalnya berat badannya di bawah normal cuma sekilo delapan ons," kata Nur Sadiyah selaku Kakak Rafka.

Perubahan itu kata Nur, saat Rafka sekolah SD banyak jajan es, ciki-ciki. Dan pertumbuhan berat badannya sekarang dalam sebulan 50 kilogram. "Kalau makan sudah dikurangi, cuma cemilan gitu yang dia suka ngumpetin makannya," katanya.

Belum lama ini pihak orangtua pernah membawa Rafka ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk bisa mendapat penanganan medis. Dari situ, pihak dokter menyarankan Rafia dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

"Maunya kembali normal, cuma kemarin kan dibawa ke rumah sakit, anaknya ngamuk terus setelah obesitas dia sering gampang marah, kita maunya dirawat di dalam satu ruangan, biar enggak ganggu pasien lain," kata Samin, ayah Rafka.

Samin berharap, Rafka anaknya bisa kembali hidup normal, agar bisa mewujudkan cita-citanya menjadi atlit sepak bola profesional. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya