Wagub DKI: Jangan Beli Minyak Goreng Berlebihan

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Sumber :
  • ANTARA/Ricky Prayoga

VIVA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, meminta masyarakat agar tidak menimbun minyak goreng dan tidak membeli berlebihan.

Menhub Dudy Proyeksikan Potensi Pergerakan Masyarakat pada Momen Nataru Capai 110,67 Juta Orang

"Jangan kita ikut beli dengan jumlah yang berlebihan ketakutan akhirnya nyetok juga. Semua warga nyetok di rumah, waduh repot. Jadi warga juga beli sesuai dengan kebutuhan yang ada," kata Riza di Jakarya, Senin, 7 Maret 2022.

Produksi Minyak Goreng (ilustrasi)

Photo :
  • Antara/Zabur Karuru
Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Ketersediaan Cukup

Riza mengklaim bahwa ketersediaan minyak goreng di masyarakat tercukupi.

Teguh Pastikan ASN Netral di Pilgub Jakarta

"Alhamdulillah bertahap kita lihat minyak goreng sudah bisa dipenuhi sekalipun harus dibatasi. Kenapa harus dibatasi supaya tidak terjadi penumpukan juga ya," katanya.

Telah Lakukan Komunikasi dengan Pemerintah Pusat

Pemprov DKI Jakarta pun telah melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat perihal masalah minyak goreng.

"Terkait minyak goreng dan sebagainya kami liat pemerintah pusat telah berusaha semaksimal mungkin. Pak Menteri juga berupaya menghadirkan memastikan ketersediaan minyak goreng," ujarnya.

Sementara itu, ia menambahkan, menjelang Ramadhan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru selalu ada peningkatan permintaan kebutuhan bahan pokok di masyarakat.

"Ketersedian pasokan pangan harus ada, terkait ada peningkatan ya memang selalu ada," ujarnya.

Ia berharap semua pihak bisa membantu mendukung agar peningkatannya batas wajar batas kemampuan daya beli warga kita lihat setiap hari pemerintah dibantu semua TNI-Polri kegiatan operasi pasar. pemerintah pusat, daerah dan lain lain dibantu semuanya TNI-Polri melakukan kegiatan-kegiatan operasi pasar.

"Kami minta aparat hukum menindak pelaku usaha yang menimbun pasokan pangan supaya tidak ada lagi di Indonesia di Jakarta khususnya para pengusaha yang ingin meraup keuntungan dalam kesempitan ini," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya