Bupati Bogor: Booster Jangan Tunggu 6 Bulan, kini 3 Bulan Juga Boleh
- VIVA/Muhammad AR
VIVA – Bupati Bogor, Ade Yasin meninjau langsung pelaksanaan kegiatan sentra vaksin Kabupaten Bogor dosis 1, 2 dan booster di Sekolah Islam Terpadu Al-Madinah Cibinong, yang disiarkan secara langsung oleh ANTV dan TV One, Kamis 24 Febuari 2022.
Bupati Bogor, Ade Yasin menegaskan kegiatan sentra vaksin dilakukan untuk mempercepat capaian vaksinasi di Kabupaten Bogor, baik itu vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun, vaksinasi dosis dua, serta vaksinasi dosis 3 atau booster. Meski capaian vaksinasi di Kabupaten Bogor sudah mencapai 78 persen, tetapi percepatan vaksinasi terus dilakukan di Kabupaten Bogor.
“Hari ini kita menyelenggarakan sentra vaksin Indonesia bangkit bersama Antv dan TvOne, bagi yang mau booster karena kemarin itu kan katanya 6 bulan tapi sekarang 3 bulan, dari pemerintah juga sudah boleh di booster. Jadi masyarakat yang sudah dua kali vaksin, dan sudah 3 bulan pasca-vaksinasi lengkap boleh datang ke Sekolah Islam Terpadu Al-Madinah untuk divaksin bersama ANTV dan TVone. Jadi jangan tunggu 6 bulan, 3 bulan juga sudah cukup,” tegas Ade Yasin.
Ade Yasin menyampaikan, bahwa penularan Omicron lebih cepat dan angkanya lebih tinggi daripada COVID-19 Varian Delta. Namun tingkat kematiannya kecil, tingkat yang dirawat di rumah sakit juga rendah, karena gejala yang ditimbulkan cukup ringan. Sehingga rata-rata orang yang terpapar cukup Isolasi Mandiri (Isoman), mereka tidak bergelaja, paling batuk pilek, jadi tetap berada di rumah masing-masing untuk Isolasi Mandiri.
“Sedangkan saat lonjakan kasus varian delta tahun 2021 lalu, kita lebih repot karena rumah sakit penuh, terus sentra-sentra pelayanan juga dijadikan rujukan untuk pasien COVID-19, karena di Kabupaten Bogor ada 29 rumah sakit yang melayani untuk perawatan COVID juga penuh. Oksigennya agak susah dan lain-lain, pokoknya bulan Juni-Juli 2021 itu masa-masa paling menegangkan karena varian delta,” tuturnya.
Untuk angka lanjut Ade Yasin menambahkan, berdasarkan catatan total kasus aktif di Kabupaten Bogor yakni 19.432 yang positif. Jadi yang terbanyak itu angka ketularan berada di daerah-daerah yang berbatasan Kota dan DKI Jakarta seperti Cibinong, Gunungputri berbatasan dengan Bekasi dan Depok, Bojonggede ada Stasiun Kereta , Cileungsi Juga berbatasan dengan DKI Jakarta, dan Sukaraja berbatasan dengan Cibinong.
“Untuk di kampung-kampung masih aman, yang jauh dari kota itu masih aman, banyak juga zona-zona hijau,” imbuh Ade Yasin.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina mengungkapkan bahwa booster ini sangat penting, yang pertama adalah perangsang auto imun, kedua adalah untuk mengurangi keterpurukan jika ter-confirm positive, ketiga untuk mengurangi tingkat keparahan ketika terkonfirmasi positif Covid-19, yang terakhir untuk mencapai herd immunity masyarakat, khususnya Kabupaten Bogor. Herd Immunity ini artinya bagaimana masyarakat dapat memunculkan kekebalan khususnya di Kabupaten Bogor.
“Untuk jarak antara vaksin 1, 2 ke vaksin booster sebenarnya mempunyai ketentuan salah satunya vaksin 1 ke vaksin 2 adalah 28 hari, dari vaksin kedua dan ketiga juga sama, tetapi ketika menuju ke yang terakhir yang booster, tadi Bu Bupati sudah menyampaikan pada 3 bulan itu bisa melaksanakan vaksin, khususnya adalah Lansia, jadi jika sudah 3 bulan setelah vaksin lengkap kita boleh vaksin,” terangnya.
Ungkap Mike juga bahwa keunggulan dari vaksin booster ini adalah untuk memperkuat kekebalan yang sudah terbentuk divaksin kedua. Vaksin booster ini juga sangat aman karena telah dilakukan uji klinis oleh Kementerian Kesehatan dan unit-unit terkait, jadi booster vaksin ketiga ini adalah aman.
“Tetapi setiap kita vaksin tentu ada kekebalan yang muncul di dalam tubuh, biasanya ada kelelahan, ada demam, pusing, saya rasa itu salah satu bentuk bagaimana tubuh kita menerima auto imun dari luar, jadi tidak perlu takut karena sudah diuji klinis. Segera vaksin karena Omicron ini penyebarannya lebih cepat, tapi mudah-mudahan tidak menyebabkan kematian kecuali memang ada komorbid atau mereka yang belum tervaksin,” tutup Kadinkes.