Azam Khan Diperiksa sebagai Saksi Kasus Edy Mulyadi, Siapa Dia

Edy Mulyadi
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Tim Penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah memeriksa Azam Khan sebagai saksi kasus dugaan ujaran kebencian untuk tersangka Edy Mulyadi (EM) pada Rabu, 2 Februari 2022.

Antusias Tinggi, Pendaftar PPDB SMA Kemala Taruna Bhayangkara Capai 11.022 Orang

“Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap saudara AK (Azam Khan) terkait kasus EM,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri pada Jumat, 4 Februari 2022.

Menurut dia, penyidik meminta keterangan terhadap Azam Khan selama tujuh jam mulai pukul 10.00 WIB sampai jam 17.00 WIB. 

Aplikasi Lokal Berbasis AI Ini Bidik TNI dan Polri

“Pertanyaan sebanyak 30 pertanyaan,” ujarnya.

Saat ini Ramadhan menambahkan penyidik masih melakukan pemberkasan terhadap kasus Edy Mulyadi. 

Prabowo Ungkap Ciri Khas Negara Gagal: Tentara dan Polisinya Gagal

Diketahui, Edy Mulyadi dijerat Pasal 45a Ayat (2) jo Pasal 28 Ayat (2) UU ITE. Bunyinya “Bahwa setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusahan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan,”

Kemudian, dijuncto-kan Pasal 14 Ayat (1) dan Ayat (2) jo Pasal 15 UU Nomor 1 tahun 1946 tentang perhimpunan hukum pidana, jo Pasal 156 KUHP.

Diketahui, Edy mengunggah video yang berujung viral. Dalam video itu, Edy Mulyadi menyebut Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur sebagai tempat pembuangan anak jin.

“Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri, lalu dijual, pindah ke tempat jin buang anak," kata Edy Mulyadi dalam sebuah video yang beredar di media sosial sebelumnya dan kemudian diprotes  sejumlah pihak.

Kadiv Propam Polri Inspektur Jenderal Polisi Abdul Karim.

Soal Pidana Polisi Peras Penonton DWP, Begini Kata Kadiv Propam Polri

Kadivpropam Polri, Inspektur Jenderal Polisi Abdul Karim buka suara soal jeratan pidana kepada 18 anggota yang terlibat pemerasan penonton DWP.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025