Kasus COVID-19 di Tangerang Naik, Didominasi Klaster Keluarga

Petugas melakukan pemeriksaan COVID-19. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni mengatakan peningkatan kasus COVID-19 di daerah itu didominasi klaster keluarga, dengan rentang usia 19-60 tahun berdasarkan hasil pelacakan.

Mahasiswi UPI Ditemukan Tewas di Gedung Gymnasium, Diduga Jatuh dari Lantai 2

"Hasil pelacakan yang dilakukan, peningkatan kasus COVID-19 berasal dari klaster keluarga," kata Kadinkes Dini Anggraeni dalam keterangannya di Tangerang, Kamis, 20 Januari 2022.

Ia mengatakan kasus COVID-19 mengalami peningkatan selama tiga hari terakhir. Pada 16 Januari 2022, tercatat ada 24 kasus positif, lalu 17 Januari 2022 ada 25 kasus positif, 18 Januari 2022 ada 45 kasus positif, dan 19 Januari 2022 ada 84 kasus dalam sehari.

Tinggi Gelombang Laut Banten Diprakirakan Capai 2,5 Meter, Nelayan Diminta Waspada

"Sejak awal tahun hingga 10 Januari 2022, tren kasus masih pada satu digit. Namun, kini sudah meningkat tajam mencapai 84 kasus per hari," ujarnya.

Ilustrasi Swab Test COVID-19

Photo :
  • VIVA/ Fajar Sodiq
Jalur dari Cianjur Menuju Puncak Bogor Ditutup pada Malam Tahun Baru

Berdasarkan data yang dihimpun hingga Rabu, 19 Januari 2022, ada 293 kasus aktif dengan enam pasien sembuh dan satu orang meninggal dunia. "Di Kota Tangerang juga ada empat warga positif Omicron," ujarnya.

Ia menjelaskan berdasarkan asesmen situasi COVID-19 per 17 Januari 2022, Kota Tangerang masih pada PPKM level 2 dengan kapasitas respons sedang, yaitu testing di angka memadai, pelacakan di angka sedang dan indikator treatment di angka memadai.

“Dengan itu, Dinkes akan menggenjot pelacakan yang membutuhkan kerja sama masyarakat. Tidak perlu takut dengan petugas kesehatan yang datang ke rumah, untuk melakukan pelacakan. Ini adalah langkah antisipasi cepat kita untuk memutus rantai penyebaran virus yang lebih panjang,” katanya. 

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan telah membuat kebijakan berupa penerapan sistem work from home (WFH) bagi pegawai, penutupan sementara fasilitas umum seperti taman dan menurunkan kapasitas PTM di kelas menjadi 50 persen terkait lonjakan kasus COVID-19.

"Mulai pekan depan, kepala OPD bisa mengatur pegawainya yang WFH dan WFO hingga 50 persen, kemudian taman akan kembali ditutup untuk sementara. Kapasitas PTM akan kembali ke 50 persen seperti sebelumnya," kata Arief dalam Rapat Koordinasi bersama seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Lurah se-Kota Tangerang. (Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya