5 Fakta Satu Keluarga di Jaktim Dikeroyok 20 Orang, Masalahnya Sepele

Ilustrasi tersangka.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Kejadian nahas menimpa satu keluarga di Jaktim dikeroyok 20 orang pemuda di rumahnya. Bahkan, mereka juga menjarah rumahnya. Polisi pun berhasil menangkap para pelaku dan mengungkap penyebab kasus pengeroyokan satu keluarga tersebut.

Penyebab Pengeroyokan  Satu Keluarga di Jaktim

Polres Jakarta Timur mengungkapkan bahwa penyebab pengeroyokan satu keluarga di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur oleh 20 pemuda beberapa waktu lalu rupanya terjadi gara-gara masalah sepele. Kapolres Matro Jakarta Timur, Kombes Budi Sartono mengatakan pengeroyokan terjadi karena ada masalah antara salah satu pelaku dengan korban terkait gesekan motor.

Identitas Pelaku Telah Diketahui

Polisi telah mengantongi identitas kelompok pemuda yang menyerang satu keluarga di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur. Pihak berwajib terus mengejar komplotan pengeroyok satu keluarga yang diduga dilakukan oleh 20 orang. Peristiwa pengeroyokan ini terjadi Cipinang Melayu Makasar, Jakarta Timur, Sabtu (1/1).

"Sembilan orang sudah diketahui identitasnya," kata Kanit Reskrim Polsek Makasar Iptu Mochammad Zen saat dikonfirmasi awak media, Rabu (5/1).

Dari identitas sembilan orang pelaku itu, pihaknya masih mengidentifikasi 11 pelaku lainnya yang melakukan penyerangan. Ia memastikan, pihak kepolisian akan terus mengejar dan melakukan penyelidikan kasus dugaan tindak pidana kekerasan tersebut.

Kronologi Kejadian

Detik-detik Pemuda di Pademangan Apes, Mau Lerai Pertikaian Malah Dikeroyok

Dikutip Republika, salah satu korban pengeroyokan, Ramdoni (25), menjelaskan, peristiwa itu terjadi berawal ketika dia dan adiknya bernama Marwan (23) dalam perjalanan pulang sekitar pukul 03.00 WIB. Kemudian ada sekelompok pemuda yang menggeber motor.

Kemudian ia lewat dan permisi kepada kelompok pemuda tersebut. Namun, para pelaku yang diketahui warga Kelurahan Cipinang Melayu itu salah paham sehingga terjadi perselisihan. Kedua korban tiba-tiba diserang oleh pelaku. Keduanya babak belur akibat dikeroyok oleh puluhan orang pelaku. Marwan sempat melarikan diri ke rumah dan dikejar oleh para pelaku.

Remaja di Malang Wafat Usai Koma Sepekan, Diduga Dikeroyok Perguruan Silat

Pengeroyokan di Rumah Korban dan Menjarahnya

Setelah melakukan pengeroyokan, kelompok pemuda itu melakukan penyerangan di rumah korban. Menurut ibu Marwan dan Ramdoni, Titi Suherti (48), para pelaku menyambangi rumah tidak lama setelah kejadian pengeroyokan. Sesampainya di rumah, para pelaku melakukan penyerangan.

Membongkar Mitos dan Fakta BPA yang Dianggap Berbahaya bagi Kesehatan

Ketika itu, Titi bersama empat anaknya dan seorang menantu perempuannya sedang berada di rumah. Dalam insiden mengerikan itu, Titi mengaku dipukul menggunakan gagang sapu hingga memar bagian tangan, paha, dan jari. Bahkan, Titi juga diseret dan diancam bakal dibunuh. 

Tak hanya itu, pelaku juga mencuri satu unit sepeda motor beserta surat tanda nomor kendaraan (STNK) dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB), empat gitar dengan total nilai jutaan rupiah dan TV ukuran 24 inch, serta celengan berisi uang sekitar Rp 3 juta dari rumah.

Para korban dipukul, ditendang, diinjak, dan diseret oleh pelaku. Termasuk anak perempuannya. Pelaku mengatakan jika belum ada yang mati mereka tidak akan berhenti.

Akibat kejadian itu, para korban mengalami trauma. Sehingga dirinya tidak langsung lapor ke pihak berwajib sesaat setelah kejadian. Ia membutuhkan waktu untuk melapor ke polisi. Kemudian baru bisa melapor ke pihak kepolisian beberapa hari kemudian.

Pelaku Diduga Mabuk

Polisi menduga para pelaku dalam kondisi mabuk. Pelaku VO mengeroyok bersama enam pelaku lainnya di rumah korban. Berdasarkan identifikasi, para pelaku yang sudah ditangkap diketahui memang dalam kondisi mabuk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya