Dino Patti Ngadu ke Kapolda Metro Gegara Diancam Dibunuh

Dino Patti Djalal
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Kasus mafia tanah yang menyasar keluarga mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal, kini kembali bergulir. Pasalnya, Dino membongkar adanya niat jahat yang akan dilakukan oleh Mustofa alias Topan, salah satu tersangka mafia tanah yang dilaporkannya. 

Trump Abaikan Proses Pemeriksaan oleh FBI untuk Seleksi Calon Menteri, Menurut Media

Dino menyebut jika mengetahui rencana tindakan kejahatan lainnya yang akan dilakukan tersangka Mustofa kepadanya. Menurut Dino, tersangka Topan sempat menyuruh orang lain untuk mencelakai dirinya. 

"Jadi dia nyuruh orang untuk menghabisi saya, yang disuruh itu salah satu pelaku sindikat. Cuman pelaku yang disuruh ini karena dia enggak mau ambil resiko makanya dia bocorkan rencana itu. Jadi dia maunya diem-diem, tahu-tahunya saya sudah lewat gitu," kata Dino saat dihubungi, Senin 3 Januari 2021.

Curhat Cak Imin Diomelin Istri: Apa Gunanya Jadi Menteri Kalau Enggak Bisa Atasi Judi Online?

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil.

Photo :
  • VIVA/Foe Peace Simbolon

Dino menambahkan, bahwa ia telah mengetahui rencana jahat dari tersangka Mustofa itu sejak beberapa minggu lalu. Rencana itu terbongkar usai pihak yang disuruh tersangka Mustofa melakukan kejahatan melapor ke Dino. 

Dari 109 Menteri, Wamen, Stafsus dan Utusan Khusus di Kabinet Merah Putih, 59 Sudah Lapor LHKPN

Dalam keterangan pihak yang disuruh tersangka Mustofa itu, terungkap instruksi untuk menghabisi nyawa Dino Patti Djalal. 

"Yang jelas dalam salah satu pembicaraan itu tersebut 'mau dilumpuh aja atau mau lenyap atau hilang'. Jadi itu ada dalam salah satu pembicaraan dia (Mustofa) dengan orang yang disuruh," tambahnya.

Rencana jahat dari tersangka Mustofa itu telah diadukan ke Polda Metro Jaya. Dia mengungkapkan telah bertemu dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk membahas penanganan kasus tersebut. 

"Saya sudah informasi ke polisi, kemarin saya sudah ketemu Kapolda sudah sampaikan hal ini dan Dirkrimum Polda juga sudah tahu soal ini. Jadi saya berikan data-data yang ada termasuk rekaman-rekamannya dan saya serahkan ke polisi," ungkap Dino. 

Terkait sosok Mustofa yang memberikan instruksi untuk mencelakai dirinya, Dino menilai Mustofa sebagai seorang broker. Mustofa, kata Dino, juga berperan dalam tindakan mafia tanah yang menyasar empat sertifikat rumah milik ibunya. 

"Mustofa alias Topan seorang pelaku yang empat rumah ibu saya sertifikatnya kena, dia ada peran semuanya. Dia ini broker tapi broker jahat. Jadi sekarang sudah mulai ketahuan dan ditangkap polisi dan ditahan," jelasnya.

Polisi Tangkap 15 Tersangka Mafia Tanah Keluarga Dino Patti Djalal

Polda Metro Jaya sebelumnya telah mengusut tuntas kasus mafia tanah yang menjarah rumah milik ibu Dino Patti Djalal. Total sudah ada 15 tersangka ditangkap dari 3 laporan polisi yang dilayangkan keluarga Dino Patti Djalal. Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, dari tiga laporan polisi (LP) tersebut, masing-masing terdapat 5 tersangka. 

"Dari ungkap tiga laporan ini ada 15 tersangka yang bisa ditangkap. Masing-masing LP ada lima tersangka," kata Fadil Imran dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 19 Februari 2021 lalu.

Lima belas tersangka ini memiliki peran masing-masing. Yang pertama adalah aktor intelektual. 

Peran kedua selaku menyiapkan sarana dan prasarana dan yang ketiga, ada yang berperan sebagai figur, dalam arti mengaku sebagai pemilik atas tanah dan bangunan.

"Yang keempat adalah ada yang berperan sebagai staf PPAT (pejabat pembuat akta tanah) dan ada yang bertindak sebagai figur pemilik sertifikat tanah," terang Kapolda Metro Jaya.

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Vietnam Jenderal Luong Cuong berfoto

Presiden Vietnam Sampai Uber Prabowo Subianto Demi Bisa Foto Bersama Menterinya

Presiden Indonesia Prabowo Subianto tiba-tiba ditarik lengannya oleh Presiden Vietnam, Jenderal Luong Cuong yang sempat berlari, hanya untuk ingin berfoto dengan Prabowo.

img_title
VIVA.co.id
17 November 2024