Ketua DPRD DKI Curiga Ancol Pinjam Rp1,2 Triliun buat Formula E
- DPRD DKI Jakarta
VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi menuding pinjaman yang dilakukan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol sebesar Rp1,2 triliun ke Bank DKI Jakarta untuk kegiatan Formula E.
Sebab, Bank DKI mengucurkan kredit Rp1,2 triliun ke Ancol dengan akad pinjaman yang ditandatangani 20 Desember 2021. Kemudian, kata dia, dua hari kemudian 22 Desember 2021 Pemprov DKI Jakarta mengumumkan secara resmi Ancol sebagai lokasi gelaran Formula E.
"Ini saya sebagai legislatif ini kok terlalu banyak sekali persoalan pinjaman keuangan Bank DKI ke Ancol. DPRD perlu ingatkan bahwa Gubernur janji pelaksanaan Formula E tidak akan menggunakan APBD atau dana publik," kata Prasetyo Edi dalam Rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Bank DKI dan PT Pembangunan Jaya Ancol, Selasa, 28 Desember 2021.
Menurutnya, sudah terlalu banyak dana publik yang digunakan untuk Formula E, dana PT Jakpro ke Dinas Pemuda dan Olahraga dan sekarang giliran Ancol pinjam duit ke Bank DKI.
"Kita ini enggak goblok-goblok juga kok, ada satu kebersamaan pinjaman uang yang enggak kecil Rp1,2 triliun. Saya sebagai pimpinan dewan saya agak risih pak di situasi kondisi pandemi COVID-19 seperti ini," katanya.
Karena itu, ia meminta kepada Komisi B DPRD DKI Jakarta harus menekankan rencana revitalisasi gerbang Ancol sisi Timur, itu sama dengan lokasi dibangunnya sirkuit formula E
"Pertanyaan saya, pembangunan sarana dan prasarana di Ancol Timur untuk apa kok lokasinya sama dengan rencana sirkuit formula E? Anggarannya sama Rp334 miliar. Bagaimana mekanisme untuk Ancol kembalikan pinjaman ke Bank DKI ke depannya," katanya.
Prasetyo mempertanyakan PT Jakpro yang ditugaskan membangun sirkuit Formula E, bagaimana model kerjasamanya? Bagaimana bisa PT Jakpro mengeluarkan uang di lahan milik Ancol yang sama-sama BUMD.
"Saya risih loh ini pak, saya bukan menolak adanya Formula E, coba telaah ulang lah, jangan semua emosional kita sedang defisit keuangan loh. Kalau bicara masalah Ancol dengan apa yang diterangkan Pak Direktur Keuangan tadi, memang semua tahu 2020-2021 kita sedang defisit," ujarnya.
Karena itu, ia meminta agar tidak menghamburkan uang rakyat hanya untuk kepentingan Formula E saja.
"Jangan mengumbar-umbar uang yang tidak perlu. Kalau bicara Ancol saya dulu pembela Ancol kok. Tempat wisata masyarakat. Sampai hari ini karena situasi dan kondisi kita harus bisa terima seperti itu. Sekali lagi saya tekankan jangan menghambur-hamburkan uang," katanya.
"Nih gampang bener nih kalau antar pemerintah daerah dengan internal main cang-cung-cang-cung, itu duit rakyat loh bos, itu duit APBD itu enggak kecil Rp1,2 triliun. Nanti saya dibilang ketua dewan suuzon," sambungnya.
Sebelumnya, Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi DKI Jakarta menggelar rapat dengan Bank DKI dan PT Pembangunan Jaya Ancol di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 28 Desember 2021.
Dalam rapat itu membahas masalah pinjaman yang dilakukan Ancol sebesar Rp1,2 triliun kepada Bank DKI Jakarta. Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, mempertanyakan pinjaman yang dilakukan oleh Jaya Ancol sebesar Rp1,2 triliun tersebut. Apakah itu dipergunakan untuk agenda balapan mobil listrik Formula E atau untuk apa.
"Infonya untuk pembangunan sarana dan prasarana. Apakah ini untuk membangun sirkuit Formula E, karena itu kan termasuk sarana dan prasarana," kata Prasetyo di lokasi.