Bandara Soetta Catat Kenaikan Pergerakan Penumpang Rute Internasional

Suasana Bandara Soekarno Hatta, Jumat, 19 November 2021.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Pergerakan penumpang dengan rute internasional di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang mengalami peningkatan. Hal ini lantaran ada pengaruh dari periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Pecah Rekor! Penumpang Whoosh Tembus 24.350 Orang dalam Satu Hari

Komandan Satuan Tugas (Satgas) Udara COVID-19 Bandara Soekarno-Hatta Kolonel Sus Agus Listiyono mengatakan, data yang diperoleh pihaknya sejak 1 Desember hingga 14 Desember, tercatat pergerakan penumpang internasional mencapai 3 ribu.

"Kalau data dari tanggal 1 Desember sampai dengan tanggal 14 Desember 2021 saat ini mengalami peningkatan, sudah di atas 3 ribu, bahkan pernah sampai di angka 4 ribu," katanya, Kamis, 16 Desember 2021.

Libur Imlek, Garuda Indonesia Proyeksikan 25 Persen Peningkatan Keterisian Penumpang Per Hari

Dia melanjutkan, kenaikan itu di waktu-waktu libur atau weekend. Seperti tanggal 5 Desember 2021 berjumlah 4.003 orang. Lalu, tanggal 12 Desember 2021 berjumlah 4.248 orang. "Untuk pergerakan pesawatnya itu sekitar 25 sampai 27 flight per hari," ujarnya.

Penumpang di Bandara Soetta

Photo :
  • VIVA.co.id/Sherly
KCIC Ungkap 105.000 Tiket Whoosh Ludes di Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek 2025

Padahal sebelumnya, penumpang penerbangan rute internasional di Bandara Soetta tercatat di bawah 3 ribu orang. "Sebelumnya itu di bawah 3 ribu atau antara 2.000-3.000 penumpang per harinya," ujarnya.

Angka itu ternyata adalah pergerakan penumpang yang datang dari luar negeri. Dia menerangkan, untuk penumpang yang datang dari luar negeri masih didominasi oleh warga negara Indonesia (WNI).

Sementara warga negara asing (WNA) yang paling banyak berasal dari Singapura, Turki dan Malaysia. "Mereka (WNA) dari Singapura dan Turki dan Malaysia, itu yang banyak. WNA 40 persen, WNI 60 persen," ujarnya.

Kemudian, untuk keberangkatan WNI ke luar negeri ternyata juga terjadi peningkatan walaupun tidak signifikan. Makanya, masyarakat diimbau untuk menunda bepergian keluar negeri untuk mencegah penularan varian baru COVID-19  B.1.1.529 atau Omicron.

"Ada peningkatan (keberangkatan) oleh karenanya kita mengantisipasi kepulangannya. Mohon kepada masyarakat semua apabila tidak ada kepentingan yang urgent untuk ke luar negeri agar ditahan dulu. Kalau kita tidak menyikapi hal itu maka akan timbul varian baru tersebut," ujarnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya