Alasan Anies Buat YouTube #DariPendopo
- VIVA/Edwin Firdaus
VIVA – Baru-baru ini Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membuat sebuah akun channel YouTube #DariPendopo, dan untuk pertama kalinya diunggah dari dua hari lalu.
Anies pun mengungkapkan alasan dia membuat channel YouTube #DariPendopo tersebut. "Selama ini saya menjalani begitu banyak hal yang menjadi pengalaman, ada prespektif, ada pengalaman, ada pembelajaran yang itu semua saya rasakan. Saya jadikan bahan refleksi, dan menjadikan bahan untuk saya bertindak berikir," kata Anies dalam akun itu yang dikutip VIVA, Senin, 13 Desember 2021..
Anies akan membagikan semua cerita itu dan harapannya akan memperkaya prespektif mereka apapun yang dilihat, diperhatikan. "Lalu apa isinya di cerita dari pendopo satu per satu saya akan bagikan di sini," katanya.
Baru satu yang Anies bagikan. Isinya, dia membahas soal wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.
"Mengapa perlu membahas Kepulauan Seribu. Dunia selama begitu panjang menyaksikan ketimpangan antar negara dulu ada istilah ada dunia pertama, dunia kedua, dunia ketiga ada istilah maju negara berkembang negara terbelakang," katanya.
Banyak istilah dibuat untuk menggambarkan ketimpangan antar negara. Beberapa waktu terakhir ini ketimpangan antar negara itu semakin tipis tetapi yang muncul adalah ketimpangan dalam negara.
"Ketimpangan antar negara mengecil, ketimpangan dalam negara melebar. Jadi, bedanya Jakarta dengan Singapura dengan Tokyo, dengan Los Angeles, tiga dekade yang lalu mungkin gap tinggi. Sekarang jarak antar kota kota itu makin tipis,” ujar Anies.
Anies menambahkan, "Tetapi antar Jakarta dengan kawasan lain di Indonesia gapnya makin membesar. Nah, di dalam kota Jakarta sendiri yang disebut Provinsi DKI Jakarta. Ada lima kota satu kabupaten. Nah ketimpangan antar kota dan kabupaten terasa luas. Kotanya mengalami perkembangan nah kabupatennya justru terlihat stagnan sehingga gapnya meluas."
Itu sebabnya, Anies sudah mempunyai janji dalam program kerjanya mengatasi masalah ketimpangan sosial yang ada di daratan dengan wilayah kepulauan yang ada di Jakarta. "Untuk kita bisa hidup dengan layak ada kebutuhan dasar harus terpenuhi, mulai tempat tinggal dan air," katanya.