Koantas Bima Masuk ke Jak Lingko, Anies Minta Biasakan Tradisi Baru

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai diskusi tentang pemulihan ekonomi
Sumber :
  • VIVA / Nur Faishal (Surabaya)

VIVA – Armada legendaris Koperasi Angkutan Lintas Bima (Koantas Bima) kini masuk ke sistem BRT Transjakarta-Jak Lingko. Secara seremonial integrasi antara Koantas Bima dan Transjakarta-Jak Linko tersebut digelar di Stasiun Tanah Abang yang merupakan trayek dari Koantas Bima sebelumnya, yakni Ciputat-Tanah Abang.

Tekan Potensi Kecelakaan di Jalan Raya, Kemenhub Tertibkan Angkutan Umum dan Pariwisata

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan bahwa integrasi antarmoda tersebut menunjukkan bahwa Jakarta serius memfasilitasi mobilitas warganya. Hal itu sebagai bagian dari menghadirkan sebuah kota yang modern, yang warganya secara rasional memilih transportasi umum massal dibandingkan pribadi.

“Hari ini tambah lagi jejaring Jak Lingko kita, sehingga bisa menjangkau lebih banyak. Kita semua tahu bahwa sebuah kota modern mengandalkan transportasi umum. Sehingga mobilitas penduduk difasilitasi oleh Pemerintah,” kata Anies di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 2 Desember 2021.

Bus Pariwisata Tertimbun Longsor di Deli Serdang, 7 Orang Tewas dan 20 Luka-luka

Tentunya, Anies bersyukur dengan dikembangkan sebagai satu konsep terintegrasi, dan sekarang sudah empat tahun terintegrasi. Dengan begitu jangkuannya lebih luas.

Baca juga: Bakal Ada Peta Jalan dan Master Plan Genjot Ekonomi Bali, Ini Fokusnya

Membahas Permasalahan Kelas Menengah di Jakarta

"Dulu coverage-nya 42 persen wilayah Jakarta, sekarang sudah 82 persen. Dan dengan Koantas Bima Insya Allah lebih tinggi lagi,” tambahnya.

Ia berharap dengan semakin banyak warga Jakarta dapat pergi dari mana saja, ke mana saja dengan menggunakan kendaraan umum, maka akan banyak manfaat dari perpindahan antarmoda tersebut. Seperti menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta, meningkatkan kualitas hidup, dan penghematan biaya transportasi.

“Mudah-mudahan kita dapat menyaksikan porsi penduduk yang menggunakan kendaraan pribadi menjadi jauh lebih rendah dan menggunakan kendaraan umum,” terangnya.

Koantas Bima sendiri merupakan armada transportasi umum yang memiliki sejarah panjang, dan harapannya dengan bergabung dengan Transjakarta dan Jak Linko, maka manfaatnya lebih luas lagi. Sekaligus terjadi perubahan yang mendasar di mana kenyamanan kepastian keberangkatan dan keselamatan penumpang diprioritaskan.

“Saya titip pesan buat teman-teman di Koantas Bima (agar) membiasakan tradisi baru. Saya berharap yang bekerja di Koantas Bima merasakan kepastian dan ketenangan. Sehingga warga yang dilayani pun mendapatkan kepuasan,” ungkapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Photo :
  • Syaefullah/VIVA.

Seperti diketahui program integrasi Jak Lingko pada layanan Transjakarta, terdiri dari bus besar, Sedang, dan kecil. Untuk integrasi bus besar dan bus kecil, mayoritas angkutan umum lama di DKI Jakarta sudah bergabung/terintegrasi dengan layanan Transjakarta. 

Dan untuk integrasi bus sedang dengan tambahan satu operator lainnya yaitu Koperasi Angkutan Lintas Bima (Koantas Bima). Jumlah armada Koantas Bimas yang diintegrasikan ke dalam sistem BRT Tranjakarta sebanyak 36 unit bus.

Sedangkan jumlah armada yang diluncurkan pada tahap awal hari ini ada sebanyak 10 (sepuluh) kendaraan pada layanan pengumpan Non-BRT rute 6N (Ragunan-Blok M via Kemang).

Dengan skema pembelian layanan ini, bus Koantas Bima beroperasi tanpa harus kejar setoran dan mencari pelanggan berbayar. Seperti yang dilakukan angkot mikro Trans Jak Lingko, yang telah beroperasi sebelumnya dan berhasil menarik minat warga Jakarta untuk menggunakan transportasi yang murah, aman dan nyaman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya