Kasus DBD di Depok Meningkat, RSUD: Kenaikan 50 Pasien Sebulan

Petugas melakukan pengasapan untuk memberantas nyamuk demam berdarah.
Sumber :
  • VIVA/ Dani.

VIVA – Angka penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Depok sedang meningkat. Hal itu bisa terlihat dari jumlah pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok.

Kasus DBD Melonjak, Ahli: 50 Persen Kematian Usia 5-14 Tahun

Direktur RSUD Kota Depok Devi Maryori mengatakan, dalam sebulan terakhir yakni dari Oktober ke November 2021, terjadi penambahan pasien hingga tiga kali lipat.

“Di bulan Oktober itu ada 30 pasien, masuk di bulan November sampai terakhir kemarin sampai 80 pasien, kenaikan sekitar 50 pasien,” kata Devi ditemui wartawan, Rabu, 1 Desember 2021.

Bisa Berujung Kematian, 3 Hal Ini Wajib Dilakukan untuk Cegah Demam Berdarah

Devi mengatakan, jika dibandingkan dalam kurun waktu satu tahun, bulan November 2021 yang sangat tinggi peningkatannya. “Sebelumnya kenaikannya nggak sampai 50, paling 20 dan kurang dari 20,” kata Devi.

Waspada Demam Berdarah Dengue

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Keren! Mahasiswa Ini Ciptakan Alat Pembasmi Nyamuk Tanpa Asap

Devi menjelaskan, peningkatan mulai terasa sejak Juli 2021 lalu hingga hari ini. Ia memprediksi, peningkatan akan terus terjadi hingga bulan Desember 2021. “Memang tendensinya biasanya rutin itu di Desember naik ya,” katanya.

Untuk itu, Devi mengaku, tengah mempersiapkan antisipasi lonjakan yang lebih besar. Di antaranya dengan menyiapkan kapasitas tempat tidur.

“Kami telah menyiapkan tempat tidur untuk DBD di lantai 7 sebanyak 42 tempat tidur dan lantai 6 sebanyak 30 tempat tidur, insya Allah kami siap untuk menampung pasien-pasien yang dirawat di sini karena DBD,” katanya.

Namun, kata Devi, ada langkah khusus untuk mengantisipasi overload-nya kapasitas, mengingat pasien COVID-19 masih terus berdatangan dan ancaman gelombang 3 diprediksi terjadi di akhir tahun ini.

“Ya antisipasinya, kita kategorikan pasien DBD yang layak rawat di sini, artinya yang trombosit turunnya tidak signifikan dan pertimbangan kondisi klinis lainnya, bisa melakukan rawat jalan,” kata Devi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya