Cara Polisi Cari Pengeroyok Anggota FBR hingga Tewas di Jakbar

Kapolsek Kembangan Jakarta Barat Kompol H.Khoiri
Sumber :
  • VIVA / Andrew Tito (Jakarta)

VIVA – Polsek Kembangan Jakarta Barat hingga kini masih selidiki kasus tewasnya satu orang anggota FBR berinisial DA (27) yang diketahui dikeroyok puluhan orang tidak dikenal di Pos FBR, depan TPU Joglo Kembangan Jakarta Barat, Minggu 14 November 2021 sekitar pukul 23:00 WIB.

Kapolsek Kembangan Kompol H.Khoiri mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga orang saksi terkait kasus pengeroyokan hingga tewas anggota FBR tersebut. 

"Ada tiga saksi diperiksa terkait kasus.” ujar Khoiri dikonfirmasi, Senin 15 November 2021.

Diketahui tiga orang saksi yang diperiksa oleh polisi hingga kini masih dari pihak keluarga dan rekan tekan terdekat korban. Polisi dalam hal ini masih mencari saksi lain untuk bisa mengidentifikasi terduga pelaku pengeroyokan yang menewaskan salah satu anggota ormas tersebut. 

Lokasi kejadian anggota FBR tewas dikeroyok

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Dalam kasus ini, Khoiri juga membenarkan, korban tewas keroyokan 10 orang itu, adalah anggota FBR yang juga merupakan warga setempat. 

“Si korban itu kan anggota ormas, ormas FBR itu," ujarnya.

Pemeriksaan jenazah juga diketahui terdapat beberapa luka akibat sabetan senjata tajam, dalam kasus ini polisi masih belum mengetahui motif pasti kejadian pengeroyokan tersebut.

"Korban kena benda tajam yang mengenai luka tangan hingga meninggal," ujarnya. 

Khoiri mengatakan pihak Reskrim Polsek Kembangan masih bekerja di lapangan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Dugaannya seperti itu karena itu pelakunya 10 orang tapi meninggalnya karena siapanya masih dalam proses. Tapi yang jelas pelaku lebih dari 10 orang," ujarnya.

Kata saksi

Sementara korban tewas kasus tersebut telah dimakamkan oleh pihak keluarga. Di sisi lain, Warga sekitar lokasi, Kholis (57) mengatakan sesaat sebelum pecahnya keributan, banyak orang dengan mengendarai sepeda motor, mondar mandir di lokasi kejadian seperti sedang mencari seseorang.

"Memang sebelumnya banyak konvoi di sana ke sana-ke situ,” ujar Kholis, ditenui di sekitar lokasi kejadian, Senin 15 November 2021.

Kholis mengatakan, dirinya hanya sekedar kenal dengan korban yang di katanya orangnya ramah dan baik.

"Orangnya baik, ramah, nggak pernah ngutang di sini," ujarnya.

Kholis menjelaskan, kemudian oada sekitar pukul 22.30 WIB, korban yang anggota FBR itu menitipkan sepeda motornya di depan warung makan.

Korban kemudian berkekalan seorang diri menuju pos FBR yang hanya berjarak puluhan meter dari warung makan tempat dirinya menitipkan motor, tidak lama kemudian terdengar suara pecahan kaca.

"Ada suara jedor jedor gitu suara kaca hancur. Orangnya nggak tahu kemana," ujarnya.

Kholis kemudian keluar dan ingin melihat apa yang terjadi, saat itu dirinya mendapati korban dalam keadaan berdarah-darah lari dari lokasi pengeroyokan dan sempat di kejar oleh beberapa orang 

"Anaknya lari-lari, darahnya berceceran di sini (depan warung)," ujarnya.

Kholis mengaku dirinya sama sekali tidak mengetahui persis apa yang menyebabkan keributan tersebut.

Miris, Pedagang Lapak Diperas Rp80-100 Ribu Perhari oleh Preman dan Ormas

Sebelumnya diketahui, keributan terjadi antara puluhan orang tidak dikenal dan satu orang anggota FBR di kawasan Joglo, Kembangan, Jakarta Barat. 

Ketua KPK Sindir Jokowi: Lebih Mudah Ormas Ketemu Presiden daripada Pimpinan KPK
Deklarasi gerakan Satgas Anti Money Politic di Pilkada serentak 2024.

NU DKI hingga FBR Siap Jaga Kampung Demi Wujudkan Pilgub Jakarta yang Bersih

Gerakan Satgas Anti Money Politic klaim tak disisipi agenda politik dalam upaya deklarasi.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024