Danrem 052/Wkr: Tangerang Bisa Jadi Pilot Project Kesiagaan Bencana

Simulasi proses evakuasi dalam kesiapsiagaan banjir di Kabupaten Tangerang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

VIVA – Danrem 052/Wijayakrama Brigjen TN Rano Maxim Adolf Tilaar menyebutkan, Kabupaten Tangerang dapat dijadikan pilot project atau percontohan dalam hal kesiapan dan kesiagaan menghadapi bencana alam.

Menkopolkam Garansi Warga Terdampak Bencana Alam Tetap Bisa Nyoblos Pilkada

"Ini sebenarnya adalah contoh yang paling baik bahkan dapat dijadikan pilot project atas apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dari jauh hari dalam kesiapsiagaan bencana. Walaupun memang curah hujan masih cukup dikatakan jarang," ujarnya.

"Kenapa kita bisa bilang jadi pilot project, karena di sini kita lihat persiapan pemerintah daerah, baik itu dari sarana dan prasarananya lalu adanya tinjauan ke lokasi yang berpotensi terjadinya bencana," katanya di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, Rabu, 10 November 2021.

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

Meski demikian, nantinya TNI-Polri hingga pemerintah daerah juga harus menyiapkan jalur evakuasi, bagaimana melalui jalur evakuasi tersebut dapat mengontrol masyarakat.
"Selain sarana dan prasarananya, nanti harus ada juga kesiapan jalur evakuasi, agar mempermudah prosesnya," katanya.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat simulasi kesiapsiagaan banjir.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)
347 Rumah di Tangerang Terendam Banjir Hingga 1 Meter

Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, pihaknya juga telah memetakan, terdapat 18 titik rawan bencana yang tersebar di 29 Kecamatan wilayah Kabupaten Tangerang.

"Titik bencana, terutama banjir ada di 18 titik yang tersebar di 29 Kecamatan. Wilayah itu yang memang rawan banjir dan berada di sekitar aliran sungai, baik anak sungai maupun daerah-daerah yang menjadi wilayah perbatasan," ujarnya.

Alhasil, belasan titik ini menjadi prioritas dalam hal kesiagaan bencana. Dimana, akan disediakan perahu karet baik dari BPBD dan TNI-Polri.

"Karena jadi wilayah rawan maka akan masuk sebagai fokus pemantauan. Di wilayah itu pun akan disediakan alat-alat evakuasi yang disiapkan di kantor kecamatan atau desa, mudah-mudahan mencukupi," ujarnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya